BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Anatomi
berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-misahkan
atau mengurai. Dan tomos yang artinya memotong-motong, jadi anatomi berarti
mengurai dan memotong.
Ilmu
bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara mengurai badan melalui potongan
bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lainnya
sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal fungsi atau pekerjaan
dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut dan untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih
dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat-alat dari susunan tubuh manusia
yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Makanisme
dan sifat khusus tubuh manusia hidup di luar pengendalian kita sendiri,
misalnya rasa haus dan lapar yang membuat kita mencari minum dan makan,perasaan
dingin membuat kita mencari kehangatan dan perlindungan. Manusia sebenarnya
bergerak secara otomatis karena kita mempunyai perasaan, fikiran, dan
pengetahuan yang merupakan suatu rangkaian kehidupan yang otomatis memungkinkan
kita hidup pada berbagai keadaan. Pada manusia gugusan sel berfungsi khusus
yang terdiri dari system saluran pencernaan untuk mencerna dan mengabsorpsi
makanan.
System pernafasan berfungsi untuk mengambil oksigen
dan mengeluarkan karbon dioksida di sebut tata cara kerja. Pada masing-masing
system berperan dalam fungsi tubuh secara keseluruhan. Jadi ilmu fisiologi
adalah ilmu yang berfungsi untuk menjelaskan faktor-faktor fisik dan kimia yang
bertanggung jawab terhadap asal-usul perkembangan dan kemajuan kehidupan dari
virus atau bakkteri yang paling sederhana sampai manusia yang paling rumit
Cabang Ilmu
Anatomi :
a)
Anatomi Makroskopis: Ilmu anatomi yang mempelajari susunan
tiap-tiap oran tubuh dengan jalan memotong dan memisah-misahkan bagian-bagian
dari tubuh.
b)
Anatomi Mikroskopis: Ilmu anatomi yang mempelajari
susunan tiap-tiap organ tubuh dengan menggunakan kaca pembesar atau mikroskop,
misalnya mempelajari tentang sel dan penyelidikian tentang jaringan.
c)
Anatomi Sistemik: Ilmu anatomi yang mempelajari
tentang setiap sistem yang terdapat dalam tubuh. Setiap sistem dalam tubuh
mempunyai jaringan yang sama dan membentuk fungsi yang khusus, misalnya sistem
otot, sistem jantung dan lainnya.
d)
Anatomi Regional: Ilmu anatomi yang mempelajari letak
organ-organ tubuh satu dengan lainnya. Hal ini penting dalam melakukan
pembedahan (operasi), misalnya mengetahui letak saraf. pembuluh darah dan
lainnya.
e)
Anatomi Perkembangan (embriologi): Ilmu anatomi yang
mempelajari perubahan-perubahan pada sel pertama kehamilan sampai anak lahir.
f)
Anatomi Permukaan (surface anatomy): Ilmu anatomi yang
mempelajari tentang letak organ-organ dalam tubuh yang diproyeksikan ke
permukaan tubuh.
g)
Anatomi Perbandingan (Comperative anatomy): Ilmu
anatomi yang berhubungan dengan persamaan dan perbedaan antara susunan tubuh
manusia dengan makhluk yang lebih rendah (binatang).
h)
Anatomi Radiologi (anatomy X-ray): Ilmu yang
mempelajari susunan organ-organ tubuh manusia secara radiologi.
i)
Anatomi Antroologi: Ilmu yang mempelajari tentang
ukuran tubuh manusia yang berbeda antara satu bangsa dengan bangsa yang lain.
B.
Perumusan
Masalah
Yang
menjadi permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :
1. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 1: Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia
2. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 2 : Sistem Kerangka Tulang Manusia
3. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 3 : Sistem Keranka Otot Manusia
4. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 4 : Sistem Peredaran Darah Manusia
5. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 5 : Sistem Pencernaan Makanan Manusia
6. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 6 : Sistem Pernafasan Manusia
7. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 7 : Metabolisme dan Klasifikasi Bahan Makanan
8. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 8 : Sistem Endokrim Manusia
9. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 9 : Sistem Urinaria Manusia
10. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 10 : Sistem Reproduksi Manusia
11. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 11 : Sistem Saraf Pusat Manusia
12. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 12 : Saraf Tepi Manusia
13. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 13 : Sistem Kulit Manusia
14. Rangkuman
Penjelasan tentang Unit 14 : Sistem Penginderaan Manusia
C.
Tujuan
Yang
menjadi tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk
menambah wawasan bagi pembaca tentang bab-bab dalam Anatomi dan fisiologi
Manusia secara ringkas
2. Untuk
melatih penulis agar dapat menulis sebuah makalah yang baik.
3. Sebagai
pelengkap tugas mata kuliah Materi Biomedik
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Unit
1: Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia
Anatomi berasal
dari bahasa yaitu ana : bagian, memisahkan tomi (tomie) : iris/ potong. Anatomi
adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan
maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain. Atau
anatomi adalah Ilmu urai yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian -
bagiannya satu sama lain.
Fisiologi Berasal dari bahasa latin yaitu : fisi
(physis) : alam/ cara kerja dan Logos (logi) : ilmu pengetahuan. Fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh
atau bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya. Fisiologi mempelajari fungsi
atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal.
Sturuktur
tubuh manusia:
1. Sel (unsur
dasar jaringan tubuh yang terdiri atas inti sel/ nucleus dan protoplasma)
adalah satu unit dasar dari
tubuh manusia dimana setiap organ merupakan gregasi/penyatuan dari berbagai
macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan struktur-struktur
interselluler.
Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel.
Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel.
®Walaupun banyak
sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel mempunyai
sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :
a) oksigen
akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel
untuk melepaskan energi
b) mekanisme
umum merubah makanan menjadi energi
c) setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke
cairan disekitarnya
d) hampir semua sel mempunyai
kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan
maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi
® Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia
mempunyai struktur dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti
sel (nukleus).
® Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari
air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
2. Jaringan (Kumpulan sel khusus
dengan bentuk & fungsi yang sama)
Ada empat tipe jaringan
dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk tubuh manusia dan organisme
multiseluler tingkat rendah seperti serangga.
a. Jaringan
epitel.
Jaringan
yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan
kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai
organ sekresi dan penyerapan.
b. Jaringan
pengikat.
Sesuai
namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh.
Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
c. Jaringan
otot.
Jaringan
otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat
ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada
rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.
d. Jaringan
saraf.
Adalah
jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima
dan meneruskan rangsangan.
3. Organ (bagian tubuh/ alat
manusia dgn fungsi khusus)
h.
Sistem saraf:
mengumpulkan, mengirim, dan memproses informasi dalam otak dan saraf (SS.
PUSAT, SS. PERIFER, SS. OTONOM)
4. Sistem (Susunan alat dengan
fungsi tertentu)
Istilah Gerakan Anatomi
a.
Fleksi
dan ekstensi
Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan untuk
meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan
ayunan ke depan merupakan (ante)fleksi dan ayunan ke belakang disebut
(retro)fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi.
b.
Adduksi dan abduksi
Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan
menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di
tempat merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali
ke posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).
c.
Elevasi dan depresi
Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan
menurunkan. Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya
(depresi)juga gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi).
d.
Inversi dan eversi
Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh.
Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui
untuk istilah inversi dan eversi hanya untuk wilayah di pergelangan kaki.
e.
Supinasi dan pronasi
Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah
gerakan menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya
digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja
f.
Endorotasi
dan eksorotasi
Endorotasi
adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang bersendi
(rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar.
Istilah Lokasi Anatomi :
a. Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh
dalam posisi anatomi:
b. Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh
menjadi bagian kanan dan kiri.
c. Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi
dua bagian dari titik tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini
sejajar dengan bidang median.
d. Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang
melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas
(superior) dan bawah (inferior).
e. Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh,
letaknya tegak lurus terhadap bidang median atau sagital. membagi tubuh menjadi
bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal).
Arah dan bidang anatomi
a.
Superior
(=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.
Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.
b.
Inferior
(=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap
payudara.
c.
Anterior
(=depan): lebih dekat ke depan.
Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.
d.
Posterior (=belakang): lebih dekat ke belakang.
Contoh: Jantung terletak posterior terhadap tulang rusuk.
e.
Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.
Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari
tulangnya.
f.
Profunda: lebih jauh dari permukaan.
Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot
lengan bawah.
g.
Medial (=dalam): lebih dekat ke bidang median.
Contoh: pangkal lengan terletak medial terhadap
tubuh.
h.
Lateral (=luar): menjauhi bidang median.
Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.
i.
Proksimal (=dekat): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
j.
Distal (=jauh): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap pangkal lengan.
Mekanisme homeostatik dari sistem fungsional utama
a. Istilah
homeostatis dipergunkan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pengaturan
kondisi-kondisi statis atau konstan dalm lingkungan dalam → semua organ
dan jaringan tubuh berfungsi untuk membantu mempertahankan kondisi-kondisi yang
tetap ini
b. Sistem
ini menyebabkan timbulnya keserasian kerja sistem fungsioanl satu dengan yang
lain. Ex: paru-paru menyediakan oksigen ke dalam cairan ekstraselular untuk
secara terus-menerus menggantikan oksigen yang dipakai oleh sel
B.
Unit
1: Sistem Kerangka Tulang Manusia
Kerangka manusia disokong oleh struktur seperti ligamen, tendon, otot, dan organ manusia yang lain.Sejumlah 206 tulang
membentuk sistem kerangka manusia dewasa. Tulang diberi nama menurut tempatnya.Bagian sistem
kerangka manusia adalah:
a.
Tengkorak
c.
Sangkar rusuk
a.
Lengkungan pektoral
b.
Lengkungan pelvis
c.
Tulang-tulang anggota depan
d.
Tulang-tulang anggota Belakang
Kerangka aksial
Kerangka
manusia - tampak depan
Kerangka
manusia - tampak belakang
1.
Tengkorak
kerangka atau tulang tengkorak berfungsi melindungi kepala dan organ-organ dalam
kepala.
a.
Bagian-bagian tengkorak ialah:
a)
Kranium : untuk
melindungi otak. Mempunyai 8 keping tulang yang berdiri
sendiri dan disambungkan melalui ligamentum (sendi tak bergerak).
b)
Orbit : untuk
melindungi kedua bola mata.
c)
Tulang hidung :
Berfungsi untuk
menyokong jaringan hidung yang lembut.
d)
Tulang telinga :
Berfungsi untuk
melindungi bagian dalam telinga.
f)
Rahang bawah (atau mandibula) :
Berfungsi
menyokong barisan gigi bawah.
Rahang yang
dapat bergerak, yaitu untuk menguyah makanan dan sebagainya.
2.
Tulang punggung
Tulang-tulang
belakang terdiri dari 33 ruas tulang bersendi. Pada setiap ujungnya terbentuk
suatu turus yang dapat luntur.Kolumna vertebralis berfungsi untuk melindungi medula spinalis yang terletak
di bagian tengahnya. Di antara tulang vertebra, terdapat cakera rawan yang
bertindak meredam hentakan (daya) dan mengurangi pergeseran saat bergerak.
Bagian kolumna
vertebralis ialah:
Bagian-bagian
tulang belakang
a.
Sentrum : Bersifat pejal
dan tegar, memberi sokongan, melawan daya mampatan
- Arkus : merupakan lengkuk saraf, terletak pada bagian dorsal sentrum, melindungi medula spinalis
- Foramen vertebrale : merupakan saluran rongga kosong, berfungsi sebagai tempat bagi medula spinalis
- Zigapofisis : merupakan muka sendi antara 2 vertebra,prezigapofisis mengarah ke atas, postzigapofisis mengarah ke bawah.
- Cuaran spina : Berfungsi untuk melekatkan otot
- Cuaran melintang : Berfungsi untuk melekatkan otot
3. Sangkar rusuk
Sangkar rusuk
berfungsi untuk melindungi jantung dan paru.Tulang-tulang yang membentuk sangkar rusuk ialah:
a.
12 pasang tulang rusuk bersendi dengan vertebra torakalis
dan melengkung ke hadapan.
d. 3 pasang tulang
rusuk terakhir tergantung bebas dan tidak dihubungkan kepada sternum.
4.
Kerangka penyangga
5.
Lengkungan pektoralis
Terdiri daripada 2 tulang yaitu:
- Tulang selangka
- Berbentuk batang dan melengkung sedikit.
- Bersendi dengan manubrium sterni pada satu ujung dan akromion pada ujung yang lain.
- Berfungsi untuk mengalirkan daya dari lengan ke badan manusia.
- Tulang belikat
- Berbentuk sekeping tulang pipih yang berupa segitiga.
- Membentuk tonjolan akromion dan korakoid yang merupakan perpanjangan spina skapulae.
- Kavitas glenoidalis (bagian tulang belikat) bersendi dengan kepala tulang lengan atas bagian depan.
6.
Lengkungan pelvis
Terdiri dari 2
tulang kiri dan kanan yang simetris. Tulang-tulang pada kedua bagian ini
berikatan antara satu sama lain di simfisis
pubis pada bahagian
ventral.Lengkungan ini terbagi atas:
b. Iskium (atau
tulang pelana)
c. Pubis (atau
tulang ari-ari)
C.
Unit
3 : Sistem Kerangka Otot Manusia
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki
fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur
tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan
rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
- kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
- Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
- Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
Jenis-jenis
otot :
a. otot lurik
a)
Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus
striated) atau otot involunter
b)
Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan
garis terang dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak
dipinggir
c)
Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali
sistem syaraf pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan
d)
Struktur anatomi dari otot rangka
b.
Otot Polos
a)
Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus
nonstriated / otot involunter
b)
Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan,
dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah.
c)
Kontraksi : tidak menurut kehendak atau diluar kendali
sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
c.
otot jantung
a)
Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot
involunter
b)
struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris,
bercabang. Tampak adanya garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak
di tengah
c)
Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat,
ritmis dan tidak mudah lelah
D.
Unit
4 : Sistem Peredaran Darah Manusia
1.
Cairan Darah (Plasma
Darah)
Terdiri
dar i: air (90 - 92) %zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim,
hormon, zat-zat sisa, protein plasma, serum plasma)
Protein
plasma terdiri dari :
a)
Albumin
: Berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis darah
b)
Globulin
: Berfungsi untuk membentuk protrombin dan antibodi (serum darah)
c)
Fibrinogen
: Berfungsi untuk membekukan darah
2.
Serum
darah: Serum darah dibangun oleh senyawa globulin, terdiri dari:
a.
Aglutinin : Berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen)
b.
Presipitin : Berfungsi untuk mengendapkan antigen
c.
Antitoksi : Berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen
d.
Opsonin : Berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit
Golongan darah
Golongan
darah ditemukan oleh ahli Imunologi Dr. landsteiner dan Donath.
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
1.
Golongan
darah A
Dalam
eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
2.
Golongan
darah B
Dalam
eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
3.
Golongan
darah AB
Dalam
eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung
agglutinin
4.
Golongan
darah O
Dalam
eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan
b
Peredaran
darah
Cairan tubuh diedarkan melalui pembuluh darah dan
pembuluh limfe.
Alat-alat peredaran Darah terdiri dari:
Alat-alat peredaran Darah terdiri dari:
1.
jantung
(heart/cor)
2.
Pembuluh
darah (pembuluh darah vena /pembuluh darah balik dan pembuluh darah arteri /
pembuluh darah nadi.
3.
kapiler-kapiler
/ pembuluh darah halus : (arteriole dan venule)
a.
JANTUNG
1.
Dindingnya
terdiri atas 3 lapis yaitu : Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung,
Miokardium: otot jantung, dan
Endokardium : selaput yang membatasi ruangan jantung
2.
Ruangan
jantung : Jantung mempunyai 4 ruangan jantung yaitu :
a) 2 serambi (atrium) yaitu atrium
sinister / kiri dan atrium dekster / kanan
b) 2 bilik (ventrikel) yaitu
vebtrikel sinister / kiri dan ventrikel dekster / kanan. Dinding bilik
(ventrikel) jantung lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi (atrium).
Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding bilik kanan
c) 3. Klep jantung
Antara ruang jantung dihubungkan
oleh klep atau katub jantunh seperti:
1. valvula
trikuspidalis =
klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan ventrikel
kanan.
2. Valvula
bicuspidalis =
klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan ventrikel kiri
3. syaraf
jantung : Nodus
S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinje
sinus arterio) disebut juga nodus keith - flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat muaravena cava superior dan vena cava inferior. Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke- 10) Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel)
Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinje mekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah :
stimulus –> Nodus S. A —> Berkas His —> Serabut purkinje —> Kontraksi bilik (ventrikel)
sinus arterio) disebut juga nodus keith - flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat muaravena cava superior dan vena cava inferior. Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke- 10) Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel)
Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinje mekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah :
stimulus –> Nodus S. A —> Berkas His —> Serabut purkinje —> Kontraksi bilik (ventrikel)
4. Tekanan/denyut jantung
Berkaitan dengan menguncup dan
mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah yaitu:
a. Sistole : Peristiwa menguncupnya
bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada orang normal
tekanan nya sekitar 120 mm Hg
b. Diastole arah : Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi), pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer
b. Diastole arah : Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi), pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer
b. Pembuluh
darah
Macam-macam pembuluh darah:
1.
Arteri
(pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari
jantung. Terdiri dari:
a) Arteri pulmonalis : Merupakan
pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
b) Aorta : Merupakan pembuluh darah
besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah.
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah.
2.Vena (pembuluh darah balik) yaitu pembuluh darah
yang membawa darah menuju ke jantung.
3.Vena Pulmonalis : yaitu pembuluh darah yang membawa
darah dari paru-paru menuju ke jantung
4.Vena cava inferior : pembuluh darah yang membawa
darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
5.Vena cava superior : Yaitu pembuluh darah yang
membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung
6.Pembuluh darah kapiler : Pembuluh darah halus, yang
langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler
terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena. Pembuluh
darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi,
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi,
dan
sistem transport aktif. Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga
memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif
a. Venule
b. Pembuluh darah kapiler dari vena
c. Arteriole
d. Pembuluh darah kapiler dari
arteri
-Peredarah
darah tertutup :
Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh
darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
-Peredaran darah ganda : Sistem peredaran darah manusia disebut sistem
peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar melintasi jantung sebanyak dua
kali.
E.
Unit
5 : Sistem Pencernaan Makanan
Pengertian: Pencernaan
Manusia adalah suatu proses perombakan bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh
(secara mekanik maupun secara kimiawi) yang dilakukan oleh organ - organ
pencernaan untuk mendapatkan zat - zat yang bermanfaat di dalamnya.
- Pencernaan secara mekanik : suatu proses perombakan bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh dari yang berukuran besar menjadi berukuran kecil yang dilakukan oleh organ - organ pencernaan.
- Pencernaan secara kimiawi : suatu proses perombakan bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh enzim - enzim pencernaan.
- Enzim : zat -zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan untuk membantu proses pencernaan makanan
Bahan Makanan
- Protein : zat pembangun , terdiri atas protein hewani dan protein nabati
- Karbohidrat : sumber energi
- Lemak : sumber energi , terdiri atas lemak hewani dan lemak nabati
ketiga zat diatas harus melalui proses pencernaan
dahulu untuk dapat diserap oleh tubuh.
- Vitamin : zat pelindung dan pengatur yang terdiri atas , yaitu larut dalam air (vitamin B dan C) dan larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K)
- Air : merupakan komponen terbesar penyusun tubuh (zat pelarut universal). Sekitar 60% dari berat tubuh manusia adalah air
- Mineral : zat pelindung dan pengatur yang terdiri atas , yaitu mineral makro dan mikro
Uji Bahan Makanan
- Uji Protein :
a)
menggunakan larutan biuret
b)
ditambahkan setetes demi setetes
pada bahan makanan yang telah digerus dan dilarutkan oleh air
c)
hasil positif apabila larutan
berwarna ungu
- Uji Zat Gula :
a)
menggunakan larutan fehling A dan
fehling B (benedict)
b)
ditambahkan langsung pada bahan
makanan yang telah digerus dan dilarutkan air lalu dipanaskan
c)
hasil positif terdapat endapam
berwarna merah bata
- Uji Lemak :
a)
menggunakan kertas minyak
b)
hasil positif apabila kertas minyak
terlihat ternoda.
Organ Pencernaan
- Rongga mulut :
a)
Gigi
b)
Lidah
c)
Kelenjar air liur (saliva)
F. UNIT
6 : Sistem Pernafasan Manusia
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu
terjadinyapertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan
dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar
yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Pernapasan
Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan
dengan dua cara pernapasan, yaitu :
a. Respirasi /
Pernapasan Dada
: Otot antar
tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut Tulang rusuk terangkat ke
atasRongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil
sehingga udara masuk ke dalam badan
: Diafragma
datar Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada
dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Ø Proses
Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru :
H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin
: Hb + O2 ---> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke
cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam
tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Ø SALURAN PERNAPASAN
1.
Nares anterior
·
Adalah saluran-saluran di dalam lubang hidung, dimana
saluran itu bermuara ke vestibulum (rongga) hidung.
·
Vestibulum ini dilapisi dengan epitelium bergaris yang
bersambung dengan kulit.
·
Lapisan nares anterior memuat sejumlah kelenjar
sebaseus yang ditutupi oleh bulu kasar.
·
Kelenjar-kelenjar ini bermuara ke dalam rongga hidung.
2.
Rongga Hidung
·
Dilapisi dengan epitelium silinder dan sel spitel
berambut yang mengandung sel cangkir atau sel lendir sehingga permukaan nares
basah dan berlendir.
·
Selaput lendir ini kaya akan pembuluh darah, yang
bersambung dengan lapisan farinx dan dengan semua sinus yang mempunyai lubang
masuk dalam rongga hidung.
Sewaktu
udara melalui hidung, udara di saring oleh bulu-bulu (vestibulum) dan karena
kontak dengan permukaan lendir yang dilaluinya membuat udara menjadi hangat.
Penguapan air dari permukaan selaput lendir menyebabkan kondisi rongga hidung
lembab. Hidung menghubungkan lubang-lubang sinus udara para nasalis yang masuk
kedalam rongga hidung dan lubang naso-lakrimal yang menyalurkan air mata (bawah
rongga nasalis)
: pipa berotot yang berjalan dari
dasar tengkorak sampai persambungannya dengan usofagus. Terletak dibelakang
hidung (naso-farinx), dibelakang mulut (oro-farinx) dan di belakang larinx
(farinx-laringeal)
4.
Larinx (tenggorokan)
:Terletak
didepan bagian terendah farinx, memisahkannya dari kolumna vertbra servikalis dan masuk ke dalam trakhea di
bawahnya.
·
Terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat
bersamaan oleh ligamen dan membran.
·
Yang terbesar diantaranya tulang rawan tiroid depannya
terdapat benjolan subkutaneus (jakun).
·
Tulang rawan krikoid terletak dibawah tiroid berbentuk
lingkaran lengkap
·
Tulang rawan lainnya ialah kedua tulang krawan
aritenoid (belakang krikoid), tulang rawan kuneiform dan kornikulata.
Epiglottis berupa katup tulang rawan, membantu menutup larinx sewaktu
menelan. Larinx dilapisi selaput lendir yang sama seperti yang terdapat didalam
trakea, kecuali pita suara dan bagian epiglottis. Pita suara terletak di dalam
larinx (T.R. tiroid sampai T.R. aritenoid).
Gerakan pada T.R. aritenoid otot
laringeal pita suara ditegangkan atau dikendorkan udara melalui glottis suara
dihasilkan. Tulang rawan pada larinx mengatur suara dan menutup lubang atas
sewaktu menelan. Trakhea (Batang tenggorok). Trakea adalah tuba yang memiliki
diameter sekitar 20-25 mm dan panjang sekitar 9 cm. Trakea terletak dari laring
ke bronkus utama yang merupakan jalan masuk udara menuju paru-paru.
Tersusun oleh jaringan otot, tulang
rawan (agar trakea tetap terbuka), serta selaput lendir (epitelium bersilia).
Silia bergerak atas kearah larinx menyebabkan debu dan butiran halus lainnya
yang masuk dalam pernapasan dapat dikeluarkan. Di dalam rongga dada, trakea
bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang
tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut
bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung
paru-paru (alveolus).
5.
Paru-paru
: Jaringan
paru elastik, berpori dan seperti spons. Paru-paru terletak di dalam
rongga dada. Berbentuk kerucut dan terdiri ada dua buah yaitu paru-paru kanan
dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus (belahan) yang
disebabkan oleh fisura yaitu lobus atas, tengah dan bawah. Sedangkan paru-paru
kiri terdiri atas dua lobus yaitu lobus atas dan bawah.
Setiap lobus tersusun atas lobula.
Pipa kecil bronkhial masuk kedalam setiap lobula yang berakhir menjadi kantong
udara paru-paru (alveolus). Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat
banyak, lebih kurang 300 juta alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus
diperkirakan 100 kali lebih besar daripada permukaan tubuh. Alveolus
dikekelingi pembuluh-pembuluh kapiler darah dan pertukaran gas terjadi.
Pembuluh darah dalam paru-paru.
Arteri pulmonalis membawa darah yang
sudah tidak mengandung oksigen dari ventrikel kanan jantung ke paru-paru
saluran bronkhial arteriola kapiler dinding alveoli
difusi pertukaran gas kapiler paru-paru bersatu pembuluh darah
lebih besar vena pulmonaris meninggalkan paru-paru membawa darah berisi oksigen
ke atrium jantung kiri aorta seluruh tubuh.arteri
bronkhialis membawa darah yang kaya oksigen dari aorta torasika ke paru-paru
guna memberi makanan dan mengantarkan oksigen kedalam jaringan paru-paru.
Arteri pulmonalis membawa darah yang
sudah tidak mengandung oksigen dari ventrikel kanan jantung ke paru-paru
saluran bronkhial arteriola kapiler dinding alveoli difusi
pertukaran gas kapiler paru-paru bersatu pembuluh darah lebih besar vena
pulmonaris meninggalkan paru-paru membawa darah berisi oksigen ke atrium
jantung kiri aorta seluruh tubuh.Arteri bronkhialis
membawa darah yang kaya oksigen dari aorta torasika ke paru-paru guna memberi
makanan dan mengantarkan oksigen kedalam jaringan paru-paru.
Karbondioksida hasil buang metabolisme menembus
membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli, pipa bronkhial dan
trakea keluar melalui mulut dan hidung.
Ø Empat proses
yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner (pernapasan external) :
1. Ventilasi
pulmorter atau gerak pernapsan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara
luar
2. Arus darah
melalui paru-paru
- Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh.
- Difusi gas yang menembus membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih mudah berdifusi daripada O2.
Ø Pernapasan jaringan atau pernapasan
internal.
Darah yang
telah menjenuhkan hemoglobin dengan oksigen (oksihemoglobin) mengintari tubuh
kapiler oksigen dilepaskan kedalam jaringan dan sebgai gantinya darah
akan berikatan dengan karbondioksida sebagai hasil buangan oksigen.
·
Kapasitas
Paru-paru
Udara yang keluar masuk
paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara
tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 ml Udara
yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml.Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi
biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Kecepatan
dan pengendalian pernapasan
1. Pengendalian oleh saraf
: Pusat pernapasan
ialah pusat otomatik dalam medula oblongata yang mengeluarkan impuls eferen ke
otot pernafasan.
·
impuls → radix saraf servikalis
impuls saraf frenikus diafragma bagian yang lebih rendah pada sumsum belakang
saraf interkostalis otot interkostalis → kontraksi ritmik. Otot diafragma
(kira-kira lima belas kali setiap hari).
2. Pengendalian saraf kimiawi
: faktor utama dalam pengendalian dan
pengaturan frekwensi, kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan. Pusat
pernapasan didalam sumsum sangat peka pada reaksi kadar alkali darah.
Karbondioksida
adalah produk asam dari metabolisme, dan bahan kimia yang asam ini merangsang pusatpernapasan
untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas otot pernafasan.
3. Emosi, rasa sakit dan takut
4. Impuls aferen
5.
Pengendalian
secara sadar.
Manusia dalam bernapas menghirup
oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan
adalah proses ganda yaitu terjadinyapertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan
dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar
yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Pernapasan
Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
G. UNIT
7 : Metabolisme dan Klasifikasi Bahan Makanan
Metabolisme
:
Perubahan
kimiawi yg terjadi dlm tubuh utk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya.Setiap
sel terdiri dari protoplasma yg mempunyai kemampuan utk mengambil oksigen &
keperluan lainnya disamping itu menyisihkan bahan tertentu sbg bahan buangan
termasuk karbohidrat. Kecepatan Metabolisme.
:
Basal metabolisme merupakan jumlah keseluruhan aktivitas metabolisme dalam
keadaan istirahat fisik & mental dalam hal ini oksigen diperlukan sedikit
karena jaringan bekerja paling sedikit.kecepatannya diukur pada orang
istirahat,sebelum makan,sebelum minum &malam hari.
FAKTOR
YG MEMPENGARUHI KECEPATAN METABOLISME :
1. Ukuran
tubuh
2. Umur
3. Jenis
kelamin
4. Iklim
5. Jenis
pekerjaan.
6. Ketegangan
saraf juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pernafasan & kerja
jantung.
7. Kalori
di dalam tubuh digunakan untuk menghindari berat badan,mempertahankan suhu
tubuh dan membiarkan persedian untuk aktifitas fungsional semua sel
jaringan,kelenjar & organ.
PROSES
METABOLISME
·
Metabolisme hidratarang
Sebagai
hasil dari pencernaan dan absorpsi gula dan zat tepung yang ada dalam darah
berupa glukosa ,jumlah gula dalam darah normal 100 mg glukosa dalam 1 cm darah.
Amilase mengubah semua zat tepung menjadi maltosa.
·
ABSORPSI
Didalam jaringan terjadi oksidasi karbohidrat untuk menyediakan
Didalam jaringan terjadi oksidasi karbohidrat untuk menyediakan
Panas
dan energi. Kelebihannya disimpan sebagai lemak, dan penambahan berat badan.
·
METABOLISME LEMAK
Lemak
yg tidak segera diperlukan setelah absorpsi disimpan organ tubuh dalam jaringan
adiposa. Bila lemak telah dimetabolisme dihati maka akan terdapat ampas berupa
zat keton yang hanya terbatas dapat digunakan, kalau banyak dihasilkan dihati
maka akan mnjadi kalori dalam darah, hal ini terjadi waktu kelaparan. Pencernaan
lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisa lemak, lipase pankreas dan lipase
usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak. Absorpsi gliserin dan asam
lemak oleh lacteal disalurkan ke duktus masuk kealiran darah kemudian dialirkan
kesetiap jaringan tubuh.
Produksi
buangan hasil pembakaran lemak dlm jaringan dieksresikan oleh ;
a. Paru
paru dlm bentuk air dan karbondioksida.
b. Kulit
dlm bentuk keringat.
c. Ginjal
slm bentuk air seni.
d. Jalan
pencernaan dlm bentuk feses.
·
METABOLISME PROTEIN.
:
Sejumlah besar asam amino dibentuk sebagai hasil pemecahan protein bila
kelebihan protein maka kelebihan asam amino pada metabolism dalam hati untuk
mengeluarkan nitrogen. Hanya karbon, hydrogen dan oksigen dapat digunakan untuk
memproduksi panas dan energy.
Proses
pencernaan metabolisme protein meliputi :
a. Dalam
lambung, pepsin dan asam lambung (HCL) mengubah protein menjadi pepton, renin
menghasilkan kasein dari kasinogen dan pepsin HCL(asam lambung) mengubah kasein
mnjadi pepton.
b. Dalam
usus tripsin memecah protein dan pepton mnjadi polipeptida eripsin polipeptida
mnjadi asam amino.Sel tubuh memisahkan asam amino yang khusus setiap sel unttk
perbaikan dan pertumbuhan.
Pengendalian
metabolisme.
Mekanisme
pengendalian berfungsi untuk memastikan bahwa setiap sel tidak hanya berfungsi
sebagai unit saja melainkan juga sbg bagian dari sebuah organisasi tubuh.
Ø Dua
pengemdalian yg penting :
a. SISTEM
PERSARAFAN PUSAT TAK SADAR
apa
bila sekelompok otot tidak dipersarafi maka akan terlihat kelumpuhan pada anak
anak otot dan berhenti berfungsi akibatnya pertumbuhan terhambat.
b. ORGAN
ENDOKRIN
menghasilkan
zat yang bersifat kimiawi yang memelihara kesehatan tubuh dan menimbulkan
aktivitas metabolisme berkurang.sebaiknya sekresi diperbesar metabolisme
berjalan dengan kecepatan tinggi.
Ø CARA
MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH
Suhu normal dipertahankan dengan imbangan yang tepat
antara panas yang dihasilkan dan panas yang dihilangkan,hal ini dikendalikan oleh
pusat pengatur panas dalam nipotalamus yang sangat peka trhdp suhu dari darah.
Panas dihasilkan oleh aktivitas metabolic dalam otot, tulang dan hati untuk mempertahankan
produksi panas yang normal diperlukan jumlah bahan bakar yang tepat.
Panas berlebihan bisa disebabkan oleh kombinasi suhu
luar kegiatan fisik dan keringat. Pelepasan panas dirangsang oleh vasodilatasi (pelebaran)
pembuluh darah pada kulit akibat pengeluaran keringat. Suhu turun terjadi karena
vasokontriksi berlangsung lama.
ü KLASIFIKASI
BAHAN MAKANAN
·
Klasifikasi bahan makanan terdiri
dari;
·
PROTEIN
:
kelompok makanan yg mengandung nidrogen,berguna utk pertumbuhan,perbaikan dan
pertumbuhan baru.
Jenis
protein terdiri dari :
a. Protein
kelas A semua protein hewani
a) Miosin
dlm daging ikan.
b) Albumin
dlm putih telur dari susu dan darah dlm daging.
c) Kasinogen
trdpt dlm susu apabila dibekukan dan dlm keju.
d) Globulin
sejenia globulin darah.
e) Vitelin
zat mirip globulin trdpt dlm kuning telur.
b. Protein
kelas B protein nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan :
a) Glutein
protein dari gandum dan sejenianya.
b) Ligumen
sejenis kacang-kacangan (buncis,kacang polong dan kedele).
2. HIDRAT
ARANG (KARBOHIDRAT)
:
Kelompok ini menyediakan panas dan energy untuk tubuh, karbon dan oksigen
membentuk
karbon dioksida yg menghasilkan energi.
Jenis
zat karbohidrat, terdiri atas;
a. Zat
tepung :
a) Butir-butir
gandum, jagung, terigu, beras dan sagu.
b) Akar
umbi-umbian misalnya kentang.
c) Selulosa
jenis tepung yang dijumpai daalm batang dan tangkai tanaman misalnya sagu.
d) Glikogen
: zat tepung yang berasal dari hewani, terdapat dalam otot dan hati.
b. Zat
gula :
a) Sakarosa,gula
tebu dan gula umbi-umbian
b) Maltosa,yg
terbentuk krn hidrolisa zat tepung.
c) Dekstrosa
: glukosa, gula buah-buahan dan madu.
KELOMPOK KARBOHIDRAT, terdiri dari;
a) Monosakarida,sakarida
tunggal misalnya fruktosa dan galaktosa.
b) Disakarida,sakarida
rangkap dua misalnya sukrosa,maltose dan laktosa.
c) Polisakarida
ialah karbohidrat seperti tepung dan selulosa.
d) Glikogen
merupakan hasil perubahan larutan sakarida tunggal dlm tubuh yg menjadi zat
tepung hewani dan merupakan bentuk karbohidrat yg dpt disimpan dlm hati dan
otot saat diperlukan dan dlm keadaan tertentu glikogen hati dpt diubah kembali
mnjadi monosakarida biasa.
3. LEMAK
Diambil dari sumber hewani dan nabati, lemak terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Contoh : lemak hewani, susu, mentega, keju dan kuning telur. Guna lemak dalam tubuh sama dengan karbohidrat menghasilkan panas dan energi. Lemak dan karbohidrat merupakan makanan yg mnjadi sumber bahan bakar.
Diambil dari sumber hewani dan nabati, lemak terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Contoh : lemak hewani, susu, mentega, keju dan kuning telur. Guna lemak dalam tubuh sama dengan karbohidrat menghasilkan panas dan energi. Lemak dan karbohidrat merupakan makanan yg mnjadi sumber bahan bakar.
4. AIR
Air sngt penting bagi kesehatan, dua pertiga dari berat tubuh terdiri dari air. Air merupakan bagian yang besar dari jaringan yang berfungsi untuk melarutkan berbagai zat, membantu perubahan kimiawi dlm zat pencernaan. Sejumlah air dalam tubuh juga diperoleh dari hasil oksidasi makanan.
Air sngt penting bagi kesehatan, dua pertiga dari berat tubuh terdiri dari air. Air merupakan bagian yang besar dari jaringan yang berfungsi untuk melarutkan berbagai zat, membantu perubahan kimiawi dlm zat pencernaan. Sejumlah air dalam tubuh juga diperoleh dari hasil oksidasi makanan.
Tiap
hari air diterima. Dikeluarkan.
·
Dari air minum Sebagai urin 1.500 ml
·
Air dlm makanan Melalui kulit 500 ml
·
Proses oksidasi Melalui pernafasan 400
ml
·
Dalam feses 200 ml
Keseimbangan
air dalam tubuh, harus dipertahankan supaya yang masuk dan keluar dibuat
seimbang pada beberapa penyakit;
a) Diabetes
melitus urin lbh banyak keluar sehingga orgnya akan mnjadi haus dan banyak
minum.
b) Edema,kelebihan
air yg diterima sedangkan pengurangan berkurang.
c) Dehidrasi,pengeluaran
cairan lbh banyak sedangkan pemasukan berkurang.
5. GARAM-GARAM
Garam kalsium,disediakan oleh susu, keju, kuning telur dan sayuran khusus kol dan wortel, bahan ini diperlukan oleh semua jaringan dibawa oleh darah dan penggunaannya oleh sekresi paratiroid diperlukan untuk pembentukan tulang gigi dan untuk pembekuan darah.
Garam kalsium,disediakan oleh susu, keju, kuning telur dan sayuran khusus kol dan wortel, bahan ini diperlukan oleh semua jaringan dibawa oleh darah dan penggunaannya oleh sekresi paratiroid diperlukan untuk pembentukan tulang gigi dan untuk pembekuan darah.
a. Garam
belerang, disediakan oleh semua bahan protein yg penting untuk kesehatan setiap
jaringan.
b. Garam
zat besi, terdapat dalam daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau, ini
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dan mengikat oksigen
mendistribusikannya keseluruh tubuh, kekurangannya menimbulkan anemi kekurangan
zat besi.
c. Garam
natrium klorida terdapat dalam sebagian makanan dan garam dapur natrium
klorida.
d. Garam
kalium, terdapat hampir semua makanan yang mengandung protein,garam ini sangat
banyak dijumpai dlm cairan jaringan instraseluler.
e. Garam
fosfor, terdpt dalam susu, kuning telur, telur ikan dan sayuran berwarna hijau,
terdapat disetiap jaringan tubuh penting untuk energy otot dan energi saraf
serta membuat susunan yang tepat bagi jaringan keras seperti tulang dan gigi.
f. Garam
yodium, terdapat dalam bahan hasil laut dan tumbuh-tumbuhan dekat laut, yodium
dalam tubuh mengatur keseimbangan metabolisme yang dirangsang oleh sekresi
kelenjar tiroid.
6. VITAMIN
:
unsur penting u/ hidup,kesehatan dan pertumbuhan diperlukan u/ metabolisme
tubuh.
Vitamin
ini diklasifikasikan menurut daya larutnya :
a. Vitamin
yg larut dlm lemak
b. Vitamin
yg larut dlm air.Umumnya vitamin diserap dlm usus halus.
c. Vitamin
yg larut dlm lemak,mencakup vitamin A,D,E dan K.
Secara
umum klasifikasi bahan pangan dibedakan
menjadi 3.
- Bahan pangan nabati yang diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik nya
- Bahan pangan nabati yang diklasifikasikan berdasarkan sifat biologi nya
- Bahan pangan nabati yang diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia nya
Klasifikasi bahan pangan nabati berdasarkan sifat fisiknya:
1. Bahan pangan yang bertekstur lunak, misalnya sayuran dan beberapa jenis buah-buahan.
2. Bahan pangan yang bertekstur keras, misalnya berbagai jenis umbi-umbian, bahan-bahan asal batang, beberapa jenis buah-buahan (apel, pir, jambu biji etc).
3. Bahan pangan yang bertekstur ulet, misalnya bahan-bahan yang berasal dari batang atau akar. Bahan-bahan pangan seperti ini biasanya banyak mengandung serat kasar.
4. Bahan pangan yang bertekstur rapuh, misalnya bahan baku olahan yang sudah dikeringkan seperti gaplek.
5. Bahan pangan yang bertekstur kenyal, lentur dan elastik, misalnya beberapa jenis buah-buahan tertentu.
Klasifikasi bahan pangan nabati berdasarkan sifat kimia nya :
1. Bahan pangan nabati berprotein tinggi, misalnya biji-bijian dan kacang-kacangan.
2. Bahan pangan nabati sumber karbohidrat, contohnya serealia, umbi-umbian. Bahan pangan sumber karbohidrat masih dibedakan menjadi 3 golongan:
3. Bahan pangan nabati sumber lemak,
contohnya kelapa sawit, avocado
4. Bahan pangan nabati sumber mineral,
contoh; sayuran hijau dan buah-buahan.
5. Bahan pangan nabati sumber vitamin.
comtoh; sayuran dan buah-buahan
6. Bahan pangan nabati yang mengandung
banyak air, contoh; tomat, semangkah, jeruk.
7. Bahan pangan nabati yang menandung
racun, contoh: umbi gadung (HCN), koro benguk (HCN dan
asam fitat), biji kecipir, jengkol, kluwak dll.
H.
UNIT 8 : Sistem Endokrim
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang
tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
a.
Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari
(1) kelenjar hipofise atau
pituitari (hypophysisor pituitary glanrl) yang
terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroidglanrl) atau kelenjar
gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat
kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl)
yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets oflangerhans) di dalam
jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonarl) laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta
dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
b.
Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar dari
kacang tanah terletak terlindung di dasar tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas
2 bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian belakang merupakan
kelanjutan dari hiPotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini
menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang
tiroid (TSH), perangsang gonad (FSH), dan lain-lain.
c.
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip
kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea).
Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran kelenjar tiroid
disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh
kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga
produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Produksi hormon
yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila
berlarut-Iarut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan turun,
serta mata menonjol seperti ikan koki. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot
nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule.
d.
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang
turut mengatur kadar calcium darah. Kelenjar ini berukuran sebesar
beras, beIjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu
kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang
bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang
tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot
karena gangguan kadar calcium darah.
e.
Kelenjar suprarenal, bagian pinggir (cortex) dan
tengah (medulla). Bagian cortexmenghasilkan hormon pengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh (adrenocorticotrophichormone, ACTH)
dan vital untuk kehidupan. Bagian medulla menghasilkan adrenalin dan
juga merupakan bagian dari sistem simpatis. Kelenjar suprarenal juga
menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.
f.
Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans
yang tersebar di dalamnya menghasilkan honnon insulin dan glucagon.
Kedua hormon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalarn darah.
Gangguan produksi honnon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes
mellitus
I. UNIT
9 : Sistem Urinaria
:
Suatu sistem
tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat
yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan dikeluarkan
berupa urine (air kemih).
Sistem
urinaria terdiri atas :
a.
Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
b.
Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal
ke kandung kencing.
c.
Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
d.
Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung
kencing.
1.
Ginjal
: Suatu
kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang
peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding
belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah
kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya
ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Ø
Fungsi ginjal:
1.
Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat
toksis atau racun.
2.
Mempertahankan suasana keseimbangan cairan
3.
Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari
cairan tubuh.
4.
Mempertimbangkan keseimbangan garam-garam dan zat-zat
lain dalam tubuh.
5.
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari
ureum protein
Ø
Uji fungsi ginjal terdiri dari :
1.
Uji protein (albumin). Bila ada kerusakan pada
glomerulus atau tubulus, maka protein dapat bocor dan masuk ke urine.
2.
Uji konsentrasi ureum darah. Bila ginjal tidak cukup
mengeluarkan ureum maka ureum darah naik di atas kadar normal 20-40 mg%.
3.
Uji konsentrasi. Pada uji ini dilarang makan dan minum
selama 12 jam untuk melihat sampai berapa tinggi berat jenis naiknya.
Struktur
ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis
yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdiri dari
lapisan korteks (subtansia kortekalis), dan lapisan sebelah dalam bagian
medulla (subtansia medularis) berbentuk kerucut yang disebut renal piramid.
Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil
disebut papilla renalis. Masing-masing piramid dilapisi oleh kolumna renalis,
jumlah renalis 15-16 buah.
Fisiologi
ginjal. Ginjal berfungsi:
a.
Mengatur volume air (cairan dalam tubuh). Kelebihan
air dalam tubuh akan diekskresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer
dalam jumlah besar, kekurangan air (kelebihan keringat) menyebabkan urine yang
diekskresi berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume
cairan tubuh dapat dipertahankan relatif normal.
b.
Mengatur keseimbangan osmitik dan mempertahankan
keseimbangan ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit). Bila
terjadi pemasukan/pengeluaran yang abnormal ion-ion akibat pemasukan garam yang
berlebihan/penyakit perdarahan (diare, muntah) ginjal akan meningkatkan
ekskresi ion-ion yang penting (mis. Na, K, Cl, Ca dan posfat).
c.
Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh
bergantung pada apa yang dimakan, campuran makanan menghasilkan urine yang
bersifat agak asam, pH kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir metabolism
protein. Apabila banyak makan sayur-sayuran, urine akan bersifat basa. pH urine
bervariasi antara 4,8-8,2. Ginjal menyekresi urine sesuai dengan perubahan pH
darah.
d.
Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam urat,
kreatinin) zat-zat toksik, obat-obatan, hasil metabolism hemoglobin dan bahan
kimia asing (pestisida).
e.
Fungsi hormonal dan metabolisme. Ginjal menyekresi
hormon renin yang mempunyai peranan penting mengatur tekanan darah (sistem
renin angiotensin aldesteron) membentuk eritripoiesis mempunyai peranan penting
untuk memproses pembentukan sel darah merah (eritropoiesis). Di samping itu
ginjal juga membentuk hormone dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang
diperlukan untuk absorsi ion kalsium di usus.
Filtrasi glomerulus
Kapiler
glomerulus secara relatif bersifat impermeabel terhadap protein plasma yang
lebih besar dan permeabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil sepeti
elektrolit, asam amino, glukosa dan sisa nitrogen. Glomerulus mengalami
kenaikan tekanan darah 90 mmHg. Kenaikan ini terjadi karena anteriole
aferen yang mengarah ke glomerulus mempunyai diameter yang lebih besar dan
memberikan sedikit tahanan dari kapiler yang lain. Darah didorong ke dalam
ruangan yang lebih kecil, sehingga darah mending air dan partikel yang
terlarutdalam plasma masuk ke dalam kapsula bowman. Tekanan darah terhadap
dinding pembuluh ini disebut tekanan hidrostatik (TH). Gerakan masuknya ke
dalam kapsula bowman disebut sebagai filtrasi glomerulus.
Tiga faktor
pada proses filtrasi dalam kapsula bowman menggambarkan integrasi ketiga faktor
tersebut yaitu:
a.
Tekanan osmitik (TO). Tekanan yang
dikeluarkan oleh air (sebagai pelarut) pada membrane semipermeabel sebagai
usaha untuk menembus membrane semipermeabel ke dalam area yang mengandung lebih
banyak molekul yang dapat melewati membrane semipermeabel. Pori-pori dalam
kapiler glomerulus membuat membrane semipermeabel memungkinkan untuk melewati
yang lebih kecil dari air tetapi mencegah molekul yang lebih besar misalnya
protein dan plasma.
b.
Tekanan hidroststik (TH). Sekitar 15
mmHg dihasilkan oleh adanya filtrasi dalam kapsula dan berlawanan dengan
tekanan hidrostatik darah. Filtrasi juga mengeluarkan tekanan osmitik 1-3 mmHg
yang berlawanan dengan osmitik darah.
c.
Perbedaan tekanan osmitik plasma dengan
cairan dalam kapsula bowman mencerminkan perbedaan kosentrasi protein,
perbedaan ini menimbulkan pori-pori kapiler mencegah protein plasma untuk
difiltrasi.
Proses
pembentukan urine
Ada tiga
tahap pembentukan urine:
1)
Proses filtrasi
Terjadi di
glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari
permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang
tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida,
sulfat, bikarbonat dan lain-lain, yang diteruskan ke tubulus ginjal.
2)
Proses reabsorpsi
Proses ini
terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat,
dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal oblogator
reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian
bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan
akan diserap kembali ke dalam tublus bagian bawah. Penyerapannya terjadi secara
aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla
renalis.
3)
Proses sekresi
Sisanya
penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala
ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.
Peredaran darah ginjal
Ginjal mendapat darah dari aorta
abdominalis yang mempunyai percabanganarteri arteri renalis. Arteri ini
berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria
interlobaris kemudian menjadi arteri arkuata. Arteri interloburalis yang berada
di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan-gumpalan yang
disebut glomerulus. Glomerulus ini dikelilingi oleh alat yang disebut simpai
bowman. Di sini terjadi penyaringan pertama dan kapiler darah yang meninggalkan
simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior
Persarafan ginjal
Ginjal mendapat persarafan dari
pleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah
yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembu;uh darah
yang masuk ginjal. Di atas ginjal terdapat kelenjar suprarenalis, kelenjar ini
merupakan kelenjar buntu yang menghasilkan dua macam hormon yaitu hormon
adrenalin dan hormon kortison. Adrenal dihasilkan oleh medulla.
Reabsorpsi dan sekresi tubulus
Sewaktu filtrat glomerulus memasuki
tubulus ginjal, filtrat ini mengalir melalui bagian-bagian tubulus. Sebelum
diekskresikan sebagai urine beberapa zat diabsorpsi kembali secara selektif
dari tbulus dan kembali ke dalam darah, sedangkan yang lain de sekresikandari
darah ke dalam lumen tubulus. Pada akhirnya urine terbentuk dan semua zat dalam
urine akan menggambarkan penjumlahan dari tiga proses dasar ginjal (filtrasi
glomerulus, reabsorpsi tubulus dan sekresi tubulus).
Ekskresi urine – Filtrasi glomerulus – Reabsorpsi
tubulus + Sekresi tubulus
a.
Reabsorpsi tubulus : Ginjal
menangani beberapa zat yang yang difiltrasi secara bebas dalam ginjaldan
diabsorpsi dengan kecepatan yang berbeda. Kecepatan masing-masing zat dapat dihitung
sebagi berikut.
Filtrasi – Kecepatan filtrasi glomerulus x Kecepatan
plasma
Penghitungan ini menganggap bahwa zat-zat difiltrasi secara bebas dan tidak
terikat pada protein plasma.
b.
Reabsorpsi tubulus proksimal
Sel tubuh proksimal mempunyai banyak sekali brush boerder. Permukaan
membran brush boerder dimuati molekul protein yang mentranspor ion natrium
melewati membran lumen yang bertalian dengan mekanisme transpor nutrien organik
(asam amino dan glukosa). Tubulus proksimal merupakan tempat penting untuk
sekresi asam dan basa, organik seperti garam garam empedu, oksalat, urat, dan
katekolamin.
Regulasi reabsorpsi tubulus penting untuk mempertahankan suatu
keseimbangan yang tepat antara reabsorpsi tubulus dan filtrasi glomerulus. Adanya
mekanisme saraf, faktor hormonal, dan kontrol setempat yang meregulasi
reabsorpsi tubulus untuk mengatur filtrasi glomerulus maka reabsorpsi beberapa
zat terlarut dapat diatur secara bebas terpisah dari yang lain terutama melalui
mekanisme pengontrolan hormonal.
Abnormalitas congenital. Kelainan kongenital ginjal dapat
terjadi, termasuk:
1.
Tidak terdaptnya ginjal.
2.
Ginjal berbentuk seperti sepatu kuda.
3.
Kista ginjal, dimana ginjal mempunyai kista dalam
jumlah yang besar sebagai akibat dari kesalahan perkembangan dalam perkembangan
tubulus.
2.
Ureter : Terdiri dari 2 saluran pipa,
masing–masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria),
panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian
terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Lapisan
dinding abdomen terdiri dari:
1.
Dinding luar jaringan ikat (jarinagn fibrosa)
2.
Lapisan tengah lapisan otot polos
3.
Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa : Lapisan dinding
ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan
mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kamih (vesika urinaria). Gerakan
peristaltik mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan
disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam
kandung kemih
Pars abdominalis ureter dalam kavum abdomen ureter terletak di belakang
peritoneum sebelah media anterior m. psoas mayor dan ditutupi oleh fasia
subserosa. Vasa spermatika/ovarika interna menyilang ureter secara oblique,
selanjutnya ureter akan mencapai kavum pelvis dan menyilang arteri iliaka
eksterna.
Ureter kanan terletak pada parscdesendens duodenum. Sewaktu turun
ke bawah terdapat di kanan bawah dan disilang oleh kolon dekstra dan vosa
iliaka iliokolika, dekat apertura pelvis akan dilewati oleh bagian bawah
mesenterium dan bagian akhir ilium. Ureter kiri disilang oleh vasa koplika
sinistra dekat apertura pelvis superior dan berjalan di belakang kolon sigmoid
dan mesenterium.
Pars pelvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral pada kavum
pelvis sepanjang tepi anterior dari insura iskhiadikamayor dan tertutup
olehperitoneum. Ureter dapt ditemukan di depan arteri hipogastrikabagian dalam
nervus obturatoris arteri vasialia anterior dan arteri hemoroidalis media. Pada
bagian bawah insura iskhiadika mayor, ureter agak miring ke bagian medial untuk
mencapai sudut lateral dari vesika urinaria.
Pembuluh darah ureter :
1. Arteri
renalis
2. Arteri
spermatika interna
3. Arteri
hipogastrika
4. Arteri
vesika inferior
Persarafan
ureter : Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior,
pleksus spermatikus, dan pleksu pelvis; seperti dari nervus; rantai eferens dan
nervus vagusrantai eferen dari nervus torakalis ke-11 dan ke-12, nervus
lumbalis ke-1, dan nervus vagus mempunyai rantai aferen untuk ureter.
Vesika
urinaria : Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan
mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam
rongga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot
yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
Bagian
vesika urinaria terdiri dari:
1.
Fundus yaitu, bagian yang menghadap ke arah belakang
dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang
terisi oleh jaringan ikat duktus deferen, vesika seminalis dan prostat.
- Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
- Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
- Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar (peritonium), tunika muskularis (lapisan otot), tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Pembuluh limfe vesika urinaria mengalirkan cairan limfe ke dalam nadi limfatik iliaka interna dan eksterna.
Lapisan otot
vesika urinaria : Lapisan otot vesika urinaria terdiri dari otot
polos yang tersusun dan saling berkaitan dan disebut m. detrusor vesikae.
Peredaran darah vesika urinaria berasal dari arteri vesikalis superior dan
inferior yang merupakan cabang dari arteri iliaka interna. Venanya membentuk
pleksus venosus vesikalis yang berhubungan dengan pleksus prostatikus yang
mengalirkan darah ke vena iliaka interna.
Persarafan
vesika urinaria : Persarafan vesika urinaria berasal dari pleksus
hipogastrika inferior. Serabut ganglion simpatikus berasal dari ganglion
lumbalis ke-1 dan ke-2 yang berjalan turun ke vesika urinaria melalui pleksus
hipogastrikus. Serabut preganglion parasimpatis yang keluar dari nervus
splenikus pelvis yang berasal dari nervus sakralis 2, 3 dan 4 berjalan melalui
hipogastrikus inferior mencapai dinding vesika urinary.
Uretra : saluran
sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih
keluar
Uretra pria : Pada
laki-laki uretra berjalan berkelok kelok melalaui tengah-tengah prostat
kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang fubis ke bagian penis
panjangnya ± 20 cm. uretra pada laki-laki terdiri dari:Uretra prostatia, Uretra
membranosa, dan Uretra kevernosa. Lapisan uretra laki-lakin terdiri lapisan
mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa. Uretra mulai dari
orifisium uretra interna di dalam vesika urinaria sampai orifisium eksterna.
Pada penis panjangnya 17,5-20 cm yang terdiri dari bagian-bagian berikut:
a.
Uretra prostatika merupakan saluran terlebar
panjangnya 3 cm, berjalan hampir vertikulum melalui glandula prostat , mulai
dari basis sampai ke apaks dan lebih dekat ke permukaan anterior.
b.
Uretra pars membranasea ini
merupakan saluran yang paling pendek dan paling dangkal, berjalan mengarah ke
bawah dan ke depan di antara apaks glandula prostata dan bulbus uretra. Pars
membranesea menembus diagfragma urogenitalis, panjangnya kira-kira 2,5 cm, di
belakang simfisis pubis diliputi oleh jaringan sfingter uretra membranasea. Di
depan saluran ini terdapat vena dorsalis penis yang mencapai pelvis di antara
ligamentum transversal pelvis dan ligamentum arquarta pubis.
c.
Uretra pars kavernosus merupakan
saluran terpanjang dari uretra dan terdapat di dalam korpus kavernosus uretra,
panjangnya kira-kira 15 cm, mulai dari pars membranasea sampai ke orifisium
dari diafragma urogenitalis. Pars kavernosus uretra berjalan ke depan dan ke
atas menuju bagian depan simfisis pubis. Pada keadaan penis berkontraksi, pars
kavernosus akan membelok ke bawah dan ke depan. Pars kavernosus ini dangkal
sesuai dengan korpus penis 6 mm dan berdilatasi ke belakang. Bagian depan
berdilatasi di dalam glans penis yang akan membentuk fossa navikularis uretra.
d.
Oriifisium uretra eksterna merupakan
bagian erektor yang paling berkontraksi berupa sebuah celah vertikal ditutupi
oleh kedua sisi bibir kecil dan panjangnya 6 mm. glandula uretralis yang akan
bermuara ke dalam uretra dibagi dalam dua bagian, yaitu glandula dan lakuna.
Glandula terdapat di bawah tunika mukosa di dalam korpus kavernosus uretra
(glandula pars uretralis). Lakuna bagian dalam epitelium. Lakuna yang lebih
besar dipermukaan atas di sebut lakuna magma orifisium dan lakuna ini menyebar
ke depan sehingga dengan mudah menghalangi ujung kateter yang dilalui
sepanjang saluran.
Uretra
wanita : Uretra pada wanita terletak di
belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah atas, panjangnya ± 3-4
cm. lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah luar),
lapiosan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan
sebelah dalam). Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina
(antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai salura ekskresi.
Apabila tidak berdilatasi diameternya 6 cm. uretra ini menembus fasia
diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan permukaan
vagina, 2,5 cm di belakang glans klitoris. Glandula uretra bermuara ke uretra,
yang terbesar diantaranya adalah glandula pars uretralis (skene) yang bermuara
kedalam orifisium uretra yang hanya berfungsi sebagai saluran ekskresi.
Ciri-ciri
urine yang normal : Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi
beda-beda sesaui jumlah cairan yang dimasukan. Banyaknya bertambah pula bila
terlampau banyak protain dimakan, sehingga tersedia cukup cairan yang diperlukan
untuk melarutkan ureanya.
·
Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan,
tetapi adakalanya jenjot lendir tipis tanpak terapung di dalamnya.
·
Baunya tajam.
·
Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan
pH rata-rata 6.
·
Berat jenis berkisat dari 1010 sampai 1025.
Komposisi
urine normal : Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium
klorida. Pada seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 sampai
100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda padat dalam urine
adalah seperti berikut:
·
Air
96%
·
Benda padat 4% (terdiri atas
urei 2% dan produk metabolik lain 2%)
Ureum adalah hasil
akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah
amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30
gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap 100 ccm darah,
tetapi hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang dimakan dan fungsi
hati dalam pembentukan ureum
Asam urat. Kadar
normal asam urat di dalam darah adalah 2 sampai 3 mg setiap 100 cm, sedangkan
1,5 sampai 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.
Kretin adalah
hasil buangan kreatin dalam otot. Produk metabolisme lain mencangkup
benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan urat.
Elektrolit
atau garam, seperti natrium kalsium dan kalium klorida, diekskresikan untuk
mengimbangijumlah yang masuk melalui mulut.
J. UNIT 10 :
Sistem Reproduksi Manusia
a. Intrgonadal
1.
Pada Pria
a)
Alat Kelamin Dalam : Alat kelamin dalam pria terdiri atas : testis,
saluran kelamin dan kelenjar kelamin.
- Testis
Testis disebut juga
gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur. Testis
tersimpan di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Kantong ini terletak
di luar rongga perut. Fungsi testis adalah sebagai alat untuk memproduksi sel-
sel sperma dan juga memproduksi hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Didalam testis banyak terdapat pembuluh- pembuluh halus disebut tubulus
seminiferus.
- Saluran Reproduksi (Kelamin) Pria
Sperma yang
dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri atas :
Epididimis
yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok- kelok di dalam skrotum. Setiap testis
mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis manusia berjumlah
sepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk
sementara waktu, dan di sinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju
saluran berikutnya, yaitu vas deferens.
Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari
epididimis. Kalau epididimis merupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas
deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat
di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya
(mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula
seminalis.
Saluran Ejakulasi merupakan saluran pendek yang
menghubungkan kantong semen dengan uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan,
yaitu mampu menyemrotkan sperma tinggi masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.
Uretra adalah saluran yang terdapat di dalam penis.
Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di
dalam penis. Saluran ini mempunyai dua fungsi, yaitu : (1) sebagai alat
pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang urine keluar tubuh serta (2) sebagai
saluran kelamin, yaitu sebagai saluran semen darikantong mani.
- Kelenjar Kelamin
Disamping testis
(gonad) dan slauran kelamin, alat kelamin manusia juga di lengkapi kelenjar-
kelenjar kelamin. Kelenjar ini bertugas memproduksi getah- getah kelamin.
Kelenjar tersebut terdiri atas :
Vesikula
Seminalis disebut kantong mani atau kantong semen. Jumlahnya sepasang, tetapi
terikat menjadi satu kantong. Dinding vesikula seminalis dapat menghasilkan
getah berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat getah kelamin. Cairan ini yang mencukupi kebutuhan makanan bagi sel- sel
sperma.
Kelenjar Prostat menghasilkan getah yang dialirkan ke
saluran sperma.
Kelenjar Bulbouretra (Cowper) menghasilkan getah yang
dialirkan ke uretra. Getah yang dihasilkan berupa lendir.
Sperma yang dihasilkan oleh testis, setelah bercampur
dengan getah- getah dari kelenjar kelamin akan membentuk suatu komponen yang
disebut semen. Pada
saat terjadi perkawinan (kopulasi), semen dipancarkan keluar melalui uretra.
b) Alat
Kelamin Luar : Alat kelamin luar
pria terdiri atas penis dan skrotum.
- Penis
merupakan alat kelamin luar yang penting untuk
kopulasi atau persetubuhan. Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan
wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke saluran kelamin wanita.
Di dalam penis tedapat uretra, yaitu suatu saluran yang dikelilingi
oleh jaringan erektil yang rongganya banyak dan banyak mengandung pembuluh
darah. Apabila karena sesuatu hal, rongga ini berisi penuh oleh darah maka
penis akan tegang dan mengembang disebut Ereksi.
Alat reproduksi pria mulai dapat berfungsi semenjak masa
puber, yaitu lebih kurang usia 14 tahun sampai tua, selama manusia itu dalam
keadaan sehat.
Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang
merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuasi bagi
spermatozoa


2.
Pada
wanita
a)
Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar wanita terdiri atas :
vulva, labium, saluran urine dan saluran kelamin.
- Vulva,
yaitu suatu celah
paling luar dari alat kelamin wanita. Dapat di bagi menjadi 2, yaitu :
- Labium mayor
merupakan sepasang
bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva. Di depan lambium
mayor terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris (kelentit). Pada klitoris
terdapat jaringan erektil sehingga dapat berereksi seperti halnya penis pada laki-
laki.
- Labium minor
merupakan sepasang
bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.
Ke dalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran
urine (uretra) dan saluran kelamin atau vagina.
-
Vagina
merupakan
saluran akhir dari saluran kelamin. Terdapat
sebuah lipatan kulit menutupi sebagian lubang vagina. Lipatan kulit tersebut disebut himen (selaput
dara).

b) Alat
Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam
wanita terdiri atas ovarium atau indung telur, saluran kelamin dan vagina atau
liang peranakan.
- Ovarium
umumnya ovarium
seorang wanita berjumlah sepasang. Bentuknya seperti telur, terdapat di dalam
rongga badan, di daerah pinggang dan disebelah kiri dan kanan tulang kemudi. Di
dalam ovarium terdapat kelenjar buntu penghasil hormon dan sel tubuh yang
bertugas membentuk sel telur atau ovum. Sel tubuh penghasil sel telur ini
disebut folikel.
a.
Estrogen
yang berfungsi untuk mempertahanakan sifat sekunder pada wanita serta juga
membantu dalam proses pematangan sel ovum.
b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa
kehamilan.
-
Fimbriae
merupakan serabut/
silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung
saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.
-
Infundibulum
merupakan bagian
ujung oviduct yang berbentuk corong/ membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi
menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
-
Tuba
fallopi
meruapakan saluran
memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan
jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
-
Oviduct
merupakan saluran
telur berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri. Berfungsi sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada
dindingnya.
-
Uterus
merupakan organ
yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah yang
mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia
adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus
mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
-
Perimetrium
yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi
sebagai pelindung uterus.


b. Ekstragonadal
1.
Payudara
Payudara
manusia berbentuk kerucut dan memanjang dari iga kedua atau ketiga sampai iga
keenam atau ketujuh.
Payudara
memiliki jaringan kelenjar yang terdiri atas 15-25 lobus, masing- masing
bermuara di duktus ekretorius dan berakhir pada putting susu. Tiap duktus
melebar ketika memasuki basis putting susu untuk membentuk sinus susu yang
befungsi sebagai reservoir susu selama masa menyusui. Tiap lobus terdiri dari
50-75 lobulus yang bermuara ke dalam suatu suatu duktus ekrestorius.
Putting
susu dan aerola mengandung otot polos yang berfungsi untuk menyempitkan aerola
dan menekan putting susu sehingga putting susu tegak dan keras, dengan demikian
akan mempermudah pengosongan sinus susu. Kulit putting susu dan aeropla
berpigmen banyak dan tidak berambut, tetapi kadang-kadang pada aerola
mengandung folikel rambut.
3. Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh,
kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan responsive secara seksual,
misalnya kulit di bagian bokong dan lipat paha dalam. Protein di kulit
mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal
lemak. Yang berfungsi sebagai “parfum” daya tarik seksual. Pheromone juga
ditenukan juga di dalam urine, plasma keringat dan kelenjar air liurOrgan
Reproduksi Wanita
Salah
satu hal yang penting untuk diketahui dalam kesehatan reproduksi adalah
memahami anatomi dan organ reproduksi. Organ reproduksi adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi
dalam proses melanjutkan keturunan. Berikut adalah penjelasan mengenai Organ reproduksi wanita,
menurut R. Wahyudi (2002: 13-17):
a)
Tuba Fallopii (saluran telur), yaitu saluran
yang terdapat di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum
dari indung telur menuju rahim.
b)
Ovarium (indung telur), yaitu organ di kiri dan
kanan rahim yang berfungsi memproduksi sel telur (ovum). Setiap satu
bulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran akan mengeluarkan
sel telur. Apabila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan ikut keluar
pada saat menstruasi. Ovarium mengandung
400.000 sel telur, namun hanya akan mengeluarkan 400 sel telur sepanjang
kehidupannya.
c)
Uterus (rahim), yaitu tempat janin dibesarkan,
bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya 30-50 gram. Pada saat
dalam keadaan tidak hamil, besar rahim hanya sebesar telur ayam kampung.
d)
Cervix (leher rahim), yaitu bagian bawah
rahim. Pada saat persalinan tiba, maka leher rahim membuka sehingga bayi dapat
keluar.
e)
Vagina (lubang senggama), yaitu saluran
berbentuk silinder yang sangat elastis dan berlipat-lipat. Fungsinya adalah
sebagai tempat penis pada saat bersenggama, tempat keluarnya bayi dan
menstruasi.
f)
Mulut vagina, yaitu awal dari vagina, merupakan rongga
penghubung rahim dengan bagian luar tubuh.
g)
Klitoris (klentit), yaitu sebuah benjolan
daging kecil yang paling peka dari seluruh alat kelamin perempuan. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah
dan syaraf.
h)
Bibir vagina, terdiri dari labia mayora dan labia
minora. Labia mayora adalah bagian yang terluar dari mulut vagina
yang ditumbuhi oleh bulu, labia minora terletak dibelakang labia
mayora yang banyak menganding pembuluh darah dan syaraf.
i)
Vulva, adalah organ seksual perempuan yang
paling luar atau sering juga disebut sebagai bukit kemaluan (mons veneris),
tempat tumbuhnya rambut kemaluan.
j)
Tulang kemaluan, adalah tulang yang terletak didepan
kantung kencing.
k)
Rambut kemaluan, terletak pada daerah bukit kemaluan
dan labia mayora. Rambut kemaluan ini
berfungsi untuk menyering kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam vagina.
l)
Kandung kencing, adalah tempat penampungan sementara
air yang berasal dari ginjal (air seni)
m)
Uretra (saluran kencing), adalah saluran untuk
mengeluarkan air seni.
n)
Mulut uretra, adalah akhir dari uretra.
o)
Selaput dara (hymen), adalah selaput
tipis yang terletak pada 1/3 luar vagina. Selaput dara tidak mengandung
pembuluh darah. Robeknya selaput dara biasanya karena hubungan seks (masuknya
alat kelamin laki-laki ke dalam vagina), tetapi selaput dara juga bisa robek
akibat dari olah raga berat misal berkuda atau bersepeda
K.
Unit 11 : Sistem Syaraf Pusat
1.
Otak : Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak
terletak di rongga tengkorak dan dibungkus
oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut
duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di
antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi
untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya
bisa karena infeksi virus. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak
besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum
lanjutan.
a.
Otak besar (cerebrum)
Otak
besar memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan.
Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani
tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna
kelabu disebut korteks, berisi badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna
putih berisi serabut-serabut saraf (neurit/akson). Otak besar berfungsi sebagai
pusat kegiatan-kegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat,
berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.
b.
Otak Kecil (Cerebellum)
Otak
kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti
otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri. Belahan kanan dan kiri otak
kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Terbagi menjadi dua
lapis sama seperti otak besar yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan
dalam berwarna putih. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh
dan mengkoordinasi kerja otot-otot ketika kita bergerak.
c.
Sumsum lanjutan
Sumsum
lanjutan (medula Oblongata) terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam yang
berwarna kelabu karena banyak mengandung badan sel-sel saraf dan lapisan luar
berwarna putih karena berisi neurit (akson). Sumsum lanjutan berfungsi sebagai
pusat pengendali pernapasan, menyempitkan pembuluh darah, mengatur denyut
jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak disadari.
2) Sumsum
tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum
tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang
belakang juga dibungkus oleh selaput
meninges.
Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak
berwarna putih (substansi alba) karena banyak mengandung akson (neurit) dan
bagian dalam yang berbentuk seperti kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi
grissea) karena banyak mengandung badan sel-sel saraf. Sumsum tulang belakang
berfungsi untuk:
a)
menghantarkan impuls dari dan ke otak,
b)
memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
L.
Unit 12 :
Sistem Saraf Tepi
a. Sistem
saraf somatic
Sistem
saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi
saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan
bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita
mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak
menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan
mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu. Sistem saraf somatis terdiri atas :
1.
Saraf otak (saraf cranial),
saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati
lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.
2.
Saraf sumsum tulang belakang (saraf
spinal), saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang .
Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot
rangka tubuh.
3.
Sistem saraf autonom (tak sadar) :
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang
bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf
autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot perut, pembuluh
darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut
fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sistem
saraf simpatik
b. Sistem
saraf parasimpatik
Sistem
saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan)
dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan
oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem
pengendalian ganda.
Fungsi
dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut :
•
Mempercepat denyut jantung.
•
Memperlebar pembuluh darah.
•
Memperlebar bronkus.
•
Mempertinggi tekanan darah
•
Memperlambat gerak peristaltis.
•
Memperlebar pupil.
•
Menghambat sekresi empedu.
•
Menurunkan sekresi ludah.
•
Meningkatkan sekresi adrenalin.
Sistem
saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi
sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan
memperlambat denyut jantung
M.
Unit 13 : Sistem Kulit
KULIT TERBAGI MENJADI 3 LAPISAN:
1. EPIDERMIS
Terbagi atas 4 lapisan:
a.
Lapisan basal / stratum
germinativum
* terdiri dari sel – sel kuboid yang tegak lurus terhadap
dermis.
* Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.
* Lapisan terbawah dari epidermis.
* Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk
melanin( melindungi kulit dari sinar matahari.
b.
Lapisan Malpighi/ stratum
spinosum.
* Lapisan epidermis yang paling tebal.
* Terdiri dari sel polygonal
* Sel – sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat
seperti duri.
c.
Lapisan Granular / s. granulosum.
* Terdiri dari butir – butir granul keratohialinyang basofilik.
d.
Lapisan tanduk / korneum.
* Terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti.
Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu protein
fibrous insoluble yang membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:
1.
Mengusir mikroorganisme patogen.
2.
Mencegah kehilangan cairan yang
berlebihan dari tubuh.
3.
Unsure utam yang mengerskan
rambut dan kuku.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu:
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu:
a. Sel merkel. : Fungsinya belum dipahami dengan jelastapi
diyakini berperan dalam pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan kaki.
b.
Sel langerhans.: Berperan
dalam respon – respon antigen kutaneus.
Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
·
DERMIS.( korium) : * merupakan lapisan dibawah epidermis.
* Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan:pars papilaris.( terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen DAN Retikularis YG Terdapat banyak p. darah , limfe, dan akar rambut, kelenjar kerngat dan k. sebaseus.
* Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan:pars papilaris.( terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen DAN Retikularis YG Terdapat banyak p. darah , limfe, dan akar rambut, kelenjar kerngat dan k. sebaseus.
·
JARINGAN SUBKUTAN ATAU
HIPODERMIS / SUBCUTIS.
* Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak.
·
* Merupakn jaringan adipose
sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang.
·
* Sebagai mobilitas kulit,
perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.
·
* Sebagai bantalan terhadap
trauma.
·
* Tempat penumpukan energi.
RAMBUT.
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2 jenis rambut :
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut :
Fungsi rambut :
a.
melindungi kulit dari pengaruh
buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu
hidung (vibrissae)
b.
menyarig udara.
c.
serta berfungsi sebagai pengatur
suhu,
d.
pendorong penguapan kerngat dan
e.
indera peraba yang sensitive.
Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang (
terdiri sel keratin )
Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
a.
fase pertumbuhan (Anagen): kecepatan pertumbuhan
rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela.
Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami
fase pertumbuhan pada satu saat.
b.
Fase Istirahat( Telogen)
Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, dsbt Piloereksi.
Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).
Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).
·
KUKU
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat
lempeng keatin yang keras dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut
kutikula. Berfungsi mengangkat benda – benda kecil.
Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan total kuku jari tangan : 170
hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan.
KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT
a.
Kelenjar Sebasea : berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara
folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi
halus lentur dan lunak.
b.
Kelenjar keringat : diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
c.
kelenjar Ekrin terdapat disemua
kulit. : Melepaskan keringat sebgai reaksi
penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan
sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada
tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
d.
kelenjar Apokrin.
Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel rambut.
Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel rambut.
e.
Kelenjar ininaktif pada masa
pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang pada sklus haid.
f.
Apokrin memproduksi
keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bajkteri menghasilkan bau
khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat
kelenjar apokrin khusus yang disebut
g.
seruminosa yang menghasilkan
serumen(wax).
FUNGSI KULIT SECARA UMUM.:
a)
SEBAGAI PROTEKSI.
* Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.)
* Melindungi dari trauma yang terus menerus.
* Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.
* Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak.
* Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.
* Melindungi dari trauma yang terus menerus.
* Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.
* Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak.
* Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.
b)
PENGONTROL/PENGATUR SUHU.
* Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas
peredaran darah meningkat terjadi penguapan keringat. Proses hilangnya panas
dari tubuh:
* Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.
* Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.
* Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih
dingin yang bersentuhan dengan tubuh.
* Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi
* Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan
kulit yang ditentukan oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N: 450
ml / menit.)
c)
SENSIBILITAS
* mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.
* mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.
d)
KESEIMBANGAN AIR
* Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan
air serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan
mempertahankan kelembaban dalam jaringan subcutan.
* Air mengalami evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml /
hari untuk dewasa.
e)
PRODUKSI VITAMIN.
* Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk
mensintesis vitamin D.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GANGGUAN SISTEM INTEGUMENT
1.
BIOPSI KULIT. : Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik
dengan cara eksisi dengan scalpel atau alat penusuk khusus ( skin punch) dengan
mengambil bagian tengah jaringan.
2.
INDIKASI
Pada nodul yang asal nya tidak jelas untuk mencegah malignitas. Dengan warna dan bentuk yang tidak lazim. Pembentukan lepuh.
Pada nodul yang asal nya tidak jelas untuk mencegah malignitas. Dengan warna dan bentuk yang tidak lazim. Pembentukan lepuh.
3.
PATCH TEST : Untuk mrngenali substansi yang menimbulkan alergi pada pasien
dibawah plester khusus ( exclusive putches )
INDKASI
Dermatitis, gejalak kemerahan, tonjolan halus, gatal- gatal. Reaksi + lemah.
Blister yang halus, papula dan gatal –gatal yang hebat reaksi + sedang.
Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi + kuat.
Dermatitis, gejalak kemerahan, tonjolan halus, gatal- gatal. Reaksi + lemah.
Blister yang halus, papula dan gatal –gatal yang hebat reaksi + sedang.
Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi + kuat.
Penjelasan pada pasien sebelum dan sesudah pelksanaan patch
test.
Jangan menggunakan obat jenis kortison selam satu minggu sebelum tgl pelaksanaan.
Sample masing – masing bahan tes dalam jumlah yang sedikit dibubuhkan pada plester berbentuk cakaram kemudian ditempel pada punggung,dengan jumlah ynag bervariasi.( 20 – 30 buah.) Pertahankan agar daerah punggung tetap kering pada saat plester masih menempel. Prosedur dilaksanakan dalam waktu 30 menit. 2- 3 hari setelah tes plester dilepas kemudian lokasi dievaluasi.
Jangan menggunakan obat jenis kortison selam satu minggu sebelum tgl pelaksanaan.
Sample masing – masing bahan tes dalam jumlah yang sedikit dibubuhkan pada plester berbentuk cakaram kemudian ditempel pada punggung,dengan jumlah ynag bervariasi.( 20 – 30 buah.) Pertahankan agar daerah punggung tetap kering pada saat plester masih menempel. Prosedur dilaksanakan dalam waktu 30 menit. 2- 3 hari setelah tes plester dilepas kemudian lokasi dievaluasi.
4.
PENGEROKAN KULIT. Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang
dicurigai.dengan menggunakan skatpel yang sudah dibasahi dengan minyak sehingga
jaringan yang dikerok menempel pada mata pisau hasil kerokan dipindahkan ke
slide kaca ditutup dengan kaca objek dan dipriksa dengan mikroskop.
5.
PEMERIKSAAN CAHAYA WOOD ( LIGHT
WOOD). Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang
disebut black light yang akan menghasilakan cahaya berpedar berwarna ungu gelap
yang khas.cahaya akan terlihat jelas pada ruangan yang gelap, digunakan untuk
memebedakan lesi epidermis dengan dermis dan hipopigmentasi dengan
hiperpigmentasi.
6.
APUS TZANCK. : Untuk memeriksa sel – sel kulit yang mengalami pelepuhan.
7.
INDIKASI Herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk
pemfigus.
Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.
Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.
Struktur Kulit Beserta Fungsinya
Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu epidermis dan
dermis. Epidermis tersusun dari stratum germinativum, stratum granulosum, dan
stratum corneum.
Stratum germinativum merupakan lapisan basal yang
selselnya aktif membelah untuk membentuk sel-sel kulit baru ke arah luar.
Lapisan ini memproduksi pigmen melanin. Pigmen inilah yang menentukan warna
kulit seseorang. Melanin mampu melindungi jaringan kulit agar terhindar dari
bahaya sinar ultraviolet.
Stratum granulosum berasal dari desakan sel-sel yang
terbentuk di lapisan Malpighi. Pada lapisan ini terjadi akumulasi keratin.
Keratin menyebabkan sel-sel pada lapisan ini kehilangan nukleus dan akhirnya
mati.
Stratum corneum merupakan lapisan yang terdapat di
permukaan kulit. Lapisan ini dikenal sebagai lapisan tanduk yang tersusun dari
sel-sel mati yang siap mengelupas. Selsel ini bersifat keras dan tahan terhadap
air. Di tempat tertentu lapisan ini mengalami penebalan seperti penebalan di
telapak tangan dan tapak kaki.
Jaringan dermis lebih tebal daripada epidermis.
Dermis tersusun oleh jaringan ikat dan kolagen. Di dalam lapisan ini terdapat
bagian-bagian seperti pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar
keringat, serabut saraf, dan lapisan lemak subkutans.
Pembuluh darah berfungsi menyuplai oksigen dan
nutrisi ke jaringan epidermis dan dermis. Selain itu, pembuluh darah juga
berperan penting dalam mengatur suhu tubuh.
Folikel rambut merupakan kantong yang mengelilingi
akar rambut. Dari folikel ini akan tumbuh rambut yang berwarna hitam. Warna
hitam pada rambut disebabkan oleh adanya melanin.
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk
mencegah kekeringan kulit dan rambut, selain itu juga melindungi kulit dari
bakteri. Kulit yang mempunyai jaringan lemak (jaringan adipose), dapat
berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.
Kelenjar keringat pada kulit berbentuk seperti
pembuluh yang bergelung, tersusun dari sel-sel yang berfungsi menyerap cairan
di sekitar kapiler dan menyimpannya di dalam pembuluh. Kelenjar ini mengalami
desakan ke permukaan kulit dan jika ada rangsangan dari luar atau dari dalam
tubuh akan menghasilkan keringat.
Kelenjar keringat terdapat di seluruh permukaan
tubuh dan jumlahnya lebih kurang 2,5 juta. Permukaan tubuh yang paling sedikit
mengandung kelenjar keringat adalah telapak tangan, ujung jari, dan kulit
wajah. Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat pengatur suhu
di hipotalamus dengan enzim brandikinin. Dalam keadaan normal, tubuh kita
mengeluarkan keringat sebanyak 50 cc per jam.
Keringat merupakan air yang di dalamnya mengandung
garam-garam dan urea. Keluarnya keringat dari permukaan kulit membantu
menurunkan suhu tubuh.
Saat manusia baru lahir indera
penciuman nya lebih kuat dari manusia dewasa karena dengan indera ini bayi
dapat mengenali ibunya. Asal tahu saja indera penciuman manusia dapat
mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda.
Bagian-bagian hidung manusia
Hidung manusia di bagi menjadi dua
bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan Nostril. Dinding
pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis.
Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir
lengket.
a.
Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi
untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru paru. Rongga
hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di
pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan Palate.
b.
Mucous membrane berfungsi mengahangatkan udara dan
melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk
menangkap debu, bagkteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat
merusak paru-paru.
Cara kerja alat penciuman (hidung) manusia
Indera penciuman mendeteksi zat yang
melepaskan molekul-molekul di udara. Dia atap rongga hidung terdapat olfactory
epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada
bagian ini ada bagian pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya
sangat banyak ada sekitar 10 juta.
Ketika partikel bau tertangkap oleh
receptor, sinyal akan di kirim ke the olfactory bulb melalui saraf
olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses
oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya
bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.
Informasi Penyakit Gangguan Telinga, Hidung,
Tenggorokan
THT. Telinga, Hidung & Tenggorokan
>> Lokasi dan fungsi dari telinga,
hidung dan tenggorokan berhubungan erat.
Kelainan pada organ-organ tersebut didiagnosis dan diobati oleh dokter spesialis yang disebut otolaringologis.
Kelainan pada organ-organ tersebut didiagnosis dan diobati oleh dokter spesialis yang disebut otolaringologis.
1.
TELINGA
: organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
: organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Telinga luar
menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga
tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang
kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan
tubuh.
a.
Telinga Luar
: Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau
aurikel) dan saluran telinga (meatus auditorius eksternus).
Telinga luar merupakan tulang rawan
(kartilago) yang dilapisi oleh kulit, daun telinga kaku tetapi juga lentur. Suara
yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang
telinga.
Gendang telinga adalah selaput tipis
yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.
b. Telinga
Tengah
Teling
tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan sebuah ruang kecil
berisi udara yang memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga
dengan telinga dalam. # Ketiga tulang tersebut adalah: Maleus (bentuknya
seperti palu, melekat pada gendang telinga) # Inkus (menghugungkan maleus dan
stapes) # Stapes (melekat pda jendela oval di pintu masuk ke telinga dalam).
Getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan dihantarkan ke jendela oval.
Getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan dihantarkan ke jendela oval.
Telinga tengah juga memiliki 2 otot
yang kecil-kecil:
# Otot tensor timpani (melekat pada
maleus dan menjaga agar gendang telinga tetap menempel)
# Otot stapedius (melekat pada
stapes dan menstabilkan hubungan antara
stapedius dengan jendela oval.
Jika
telinga menerima suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi
sehingga rangkaian tulang-tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang
dihantarkan.
Respon
ini disebut refleks akustik, yang membantu melindungi telinga dalam yang rapuh
dari kerusakan karena suara. Tuba eustakius adalah saluran kecil yang
menghubungkan teling tengah dengan hidung bagian belakang, yang memungkinkan
masuknya udara luar ke dalam telinga tengah.
Tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara yang sama pada kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang normal dan kenyamanan.
Tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara yang sama pada kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang normal dan kenyamanan.
c. Telinga
Dalam
Telinga dalam (labirin) adalah suatu
struktur yang kompleks, yang terdiri dari 2 bagian utama:
# Koklea (organ pendengaran)
# Kanalis semisirkuler (organ
keseimbangan).
Koklea
merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri dari
cairan kental dan organ Corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel
rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut. Getaran
suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela
oval di telinga dalam menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut
yang berbeda memberikan respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya
menjadi gelombang saraf.
Gelombang
saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan membawanya
ke otak.
Walaupun
ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang gaduh bisa menyebabkan
kerusakan pada sel rambut.
Jika
sel rambut rusak, dia tidak akan tumbuh kembali.
Jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut yang progresif dan berkurangnya pendengaran.
Kanalis semisirkuler merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan.
Jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut yang progresif dan berkurangnya pendengaran.
Kanalis semisirkuler merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan.
Setiap
gerakan kepala menyebabkan ciaran di dalam saluran bergerak.
Gerakan cairan di salah satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan di saluran lainnya; hal ini tergantung kepada arah pergerakan kepala.
Saluran ini juga mengandung sel rambut yang memberikan respon terhadap gerakan cairan.
Gerakan cairan di salah satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan di saluran lainnya; hal ini tergantung kepada arah pergerakan kepala.
Saluran ini juga mengandung sel rambut yang memberikan respon terhadap gerakan cairan.
Sel
rambut ini memprakarsai gelombang saraf yang menyampaikan pesan ke otak, ke
arah mana kepala bergerak, sehingga keseimbangan bisa dipertahankan.
Jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti yang terjadi pada infeksi telinga tengah atau flu) maka bisa timbul vertigo (perasaan berpu
Jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti yang terjadi pada infeksi telinga tengah atau flu) maka bisa timbul vertigo (perasaan berpu
2. HIDUNG
Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya udara dari dan ke paru-paru.
Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya udara dari dan ke paru-paru.
Hidung
juga memberikan tambahan resonansi pada suara dan merupakan tempat bermuaranya
sinus paranasalis dan saluran air mata.
Hidung bagian atas terdiri dari tulang dan hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan (kartilago).
Hidung bagian atas terdiri dari tulang dan hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan (kartilago).
Di
dalam hidung terdapat rongga yang dipisahkan menjadi 2 rongga oleh septum, yang
membentang dari lubang hidung sampai ke tenggorokan bagian belakang.
Tulang
yang disebut konka nasalis menonjol ke dalam rongga hidung, membentuk sejumlah
lipatan.
Lipatan
ini menyebabkan bertambah luasnya daerah permukaan yang dilalui udara.
Rongga
hidung dilapisi oleh selaput lendir dan pembuluh darah.
Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan hidung menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk dengan segera.
Sel-sel pada selaput lendir menghasilkan lendir dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti rambut (silia).
Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan hidung menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk dengan segera.
Sel-sel pada selaput lendir menghasilkan lendir dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti rambut (silia).
Biasanya
kotoran yang masuk ke hidung ditangkap oleh lendir, lalu disapu oleh silia ke
arah lobang hidung atau ke tenggorokan. Cara ini membantu membersihkan udara
sebelum masuk ke dalam paru-paru.
Bersin secara otomatis membersihkan saluran hidung sebagai respon terhadap iritasi, sedangkan batuk membersihkan paru-paru.
Bersin secara otomatis membersihkan saluran hidung sebagai respon terhadap iritasi, sedangkan batuk membersihkan paru-paru.
Sel-sel
penghidu terdapat di rongga hidung bagian atas.
Sel-sel ini memiliki silia yang mengarah ke bawah (ke rongga hidung) dan serat saraf yang mengarah ke atas (ke bulbus olfaktorius, yang merupakan penonjolan pada setiap saraf olfaktorius/saraf penghidu). Saraf olfaktorius langsung mengarah ke otak.
Sel-sel ini memiliki silia yang mengarah ke bawah (ke rongga hidung) dan serat saraf yang mengarah ke atas (ke bulbus olfaktorius, yang merupakan penonjolan pada setiap saraf olfaktorius/saraf penghidu). Saraf olfaktorius langsung mengarah ke otak.
a.
SINUS PARANASALIS
Tulang di sekitar hidung terdiri
dari sinus paranasalis, yang merupakan ruang berrongga dengan lubang yang
mengarah ke rongga hidung.
Terdapat 4 kelompok sinus paranasalis:
Terdapat 4 kelompok sinus paranasalis:
·
Sinus maksilaris
·
Sinus etmoidalis
·
Sinus frontalis
·
Sinus sfenoidalis.
Dengan adanya sinus ini maka:
·
berat dari tulang wajah menjadi berkurang
·
kekuatan dan bentuk tulang terpelihara
·
resonansi suara bertambah.
Sinus dilapisi oleh selapus lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia.
Partikel kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir lalu disapu oleh silia ke rongga hidung.
Pengaliran dari sinus bisa tersumbat, sehingga sinus sangat peka terhadap ifneksi dan peradangan (sinusitis).
Sinus dilapisi oleh selapus lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia.
Partikel kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir lalu disapu oleh silia ke rongga hidung.
Pengaliran dari sinus bisa tersumbat, sehingga sinus sangat peka terhadap ifneksi dan peradangan (sinusitis).
Tenggorokan (faring) terletak di belakang mulut, di bawah rongga hidung dan
diatas kerongkongan dan tabung udara (trakea).
Tenggorokan terbagi lagi menjadi:
- nasofaring (bagian atas)
- orofaring (bagian tengah)
- hipofaring (bagian bawah.
Tenggorokan merupakan saluran berotot tempat jalannya makanan ke
kerongkongan dan tempat jalannya udara ke paru-paru.
Tenggorokan dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil
lendir dan silia.
Kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir dan disapu oleh silia ke arah
kerongkongan lalu ditelan.
Tonsil (amandel) terletak di mulut bagian belakang, sedangkan adenoid
terletak di rongga hidung bagian belakang.
Tonsil dan adenoid terdiri dari jaringan getah bening dan membantu melawan
infeksi. Ukuran terbesar ditemukan pada masa kanak-kanak dan secara perlahan
akan menciut. Pada puncak trakea terdapat kotak suara (laring), yang mengandung
pita suara dan berfungsi menghasilkan suara.
Jika mengendur, maka pita suara membentuk lubang berbentuk huruf V sehingga
udara bisa lewat dengan bebas. Jika mengkerut, pita suara akan bergetar,
menghasilkan suara yang bisa dirubah oleh lidah, hidung dan mulut sehingga
terjadilah percakapan. Epiglotis merupakan suatu lembaran yang terutama terdiri
dari kartilago dan terletak di atas serta di depan laring.
Selama menelan, epiglotis menutup untuk mencegah masuknya makanan dan
cairan ke dalam trakea.
Cara Mengatasinya :
Hidung mempunyai tugas menyaring
udara dari segala macam debu yang masuk ke dalam melalui hidung. Tanpa
penyaringan ini mungkin debu ini dapat mencapai paru-paru. Bagian depan dari
rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan butiran debu kasar,
sedangkan debu halus dan bakteri menempel pada mukosa hidung. Dalam rongga
hidung udara dihangatkan sehingga terjadi kelembaban tertentu.
Mukosa hidung tertutup oleh suatu
lapisan yang disebut epitel respirateris yang terdiri dari sel-sel rambut getar
dan sel “leher”. Sel-sel rambut getar ini mengeluarkan lendir yang tersebar
rata sehingga merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi mukosa hidung dimana
debu dan bakteri ditahan dan melekat. Debu dan bakteri melekat ini tiap kali
dikeluarkan ke arah berlawanan dengan jurusan tenggorokan. Yang mendorong
adalah rambut getar hidung dimana getarannya selalu mengarah keluar. Gerakannya
speerti cambuk, jadi selalu mencambuk keluar, dengan demikian bagian yang lebih
dalam dari lapisan bulu getar ini selalu bersih dan “steril”. Biasanya pada
pagi hari hal ini dapat dicapai.
Dengan penjelasan sepintas
tersebut diatas dapat dengan mudah dipahami, bahwa segala sesuatu yang masuk
(khusussnya obat) ke dalam hidung secara sengaja tidak boleh menghalangi fungsi
dari rambut getar sebagaimana dijelaskan di atas. Harga pH lapisan lendir
sekitar 5,5-5,6 pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak 5-6,7 pada pH
kurang dari 6,5 biasanya tidak diketemukan bakteri dan bila lebih dari 6,5
mulai ada bakteri.
Bila kedinginan pH lendir hidung
akan cenderung naik, sebaliknya bila kepanasan cenderung pH menurun. Pada waktu
pilek, pH lendir alkalis, sehingga teori sebenarnya dapat disembuhkan denan
mudah dengan cara menurunkan pHnya, yaitu kearah asam. Jadi pemberian obat
dengan tujuan mengembalikan kondisi normal dari rongga hidung akan menolong.
Obat hidung biasanya diberikan
dengan tiga cara : :
1. Yang
biasanya adalah dengan meneteskan pada bagian tiap lubang hidung dengan
menggunakan pipet tetes.
2. Dengan cara
disemprotkan, alatnya ada yang jenis untuk mendapatkan hasil semprotan beruba
kabut (atomizer) ada juga yang agak halus (neulizer) artinya lebih halus dari
atomizer.
3. Dengan cara mencucikan dengan alat “nasal douche”
4. Dapat juga
dengan cara “inheler”, diisap-isap.
Anatomi
fisiologi hidung
Obat untuk hidung sama halnya dengan obat untuk mata, termasuk obat keras
yang diawasi oleh DITJEN POM. Namun demikian ada juga yang dapat dibeli bebas,
oleh karena itu seorang apoteker harus tahu dan menyadari bahwa suatu ketika
akan mengadakan diskusi dengan penderita yang akan beli obat tetes hidung
secara bebas. Disitulah keputusan terletak ditangan apoteker.
Proetz dan yang lain yang ahli dalam bidang fisiologi hidung menyatakan
bahwa “semua infeksi pada rongga hidung bagaimanapun sumbernya hanya satu yaitu
kegagalan system penyaringan dari hidung itu sendiri”, Dia menekankan sekali
lagi bahwa kelembaban (moisture) memegang peranan utama dalam mekanisme
pertahanan hidung yaitu gerakan cilia yang bergerak secara bertahap mendorong
semua yang lengket pada mucus dari arah belakang ke depan lubang hidung
tertutup dengan membran mucus respiratori. Epitel bagian respiratori terdiri
dari sel silia yang diantaranya ada sel-sel goblet. Sel-sel goblet merupakan
kelenjar mucus dan setiap kelenjar ini mukusnya secara teratur didorong keluar
oleh aksi cambukan cilia. Dibagian bawah mucus tersebut terjalin jaringan
pembuluhan darah vena yang mengatur peredaran darah di hidung.
Hingga sekarang gerakan cilia dipengaruhi syaraf atau tidak belum diketahui
dengan jelas. Namun demikian studi Burn menyatakan adanya asetilkholin yang
terbentuk di situ dan bahwa konsentrasi kholinesterase sudah ditetapkan.
Ternyata konsentrasi kholinesterase yang sangat kecil menghambat mempercepat
cilia, sedangkan konsentrasi yang lebih besar memperlambat gerakan. Atropin dan
kurare memperlambat gerakan cilia. Efeknya adalah berlawanan.
Kelenjar mucus nampaknya keluar terus-menerus karena aktivitas kelenjar
bukan karena sesuatu yang pasif, sebagaimana terdahulu diduga. Untuk
membuktikan gejala fisiologis tersebut dilakukan percobaan penyuntikan
fluorecein secara intravena. Ingelstedt dan Ivstam memperlihatkan bahwa
fluorecein ini tidak terdeteksi pada sekresi hidung yang normal, walaupun
sekresi ini juga di transfer dari darah ke cairan lendir hidung. Penderita
alergi rhinitis kronik, juga memperlihatkan hal yang sama. Tetapi pada rhinitis
akut atay sinusitis pewarna tadi (fluorecein) terdeteksi pada sekresi dengan
menguji eksudat. Pada rhinitis akut eksudat keluar secar pasif (dgn
sendirinya). Mukus (lendir) melindungi mukosa dari pengaruh larutan histamin,
namun bila mucus dihilangkan maka, fluorecein dapat terdeteksi. Suntikan
antihistamin juga ternyata memacu inflamasi tersebut.
Mukus merupakan system agak kental, pseudoplastik dan merupakan mukoprotein.
Pada keadaan normal benda asing, seperti debu, bakteri, puder dan tetes minyak
semua terperangkap dalam film mucus dan dibawa keluar dari rongga hidung. Komposisi yang pasti dari mucus tidak diketahui, karena secara kimia sulit
dianalisis.
Telah diketemukan bahwa
mukoprotein terdiri dari ikatan polimer dari glukosamin dan atau ikatan asam
glukoronat yang terikat terikat pada suatu komponen protein. Ikatan ini melalui
ikatan ion, kovalen (ester, anhidrad), hydrogen dan mungkin juga ikatan lain. Selanjutnya
dikatakan bahwa mucus hidung 6 kali kental disbanding cairan lambung/nmukus
lambung. Kekentalan mucus hidung ini penting sehubungan dengan fungsi cilia,
kali terlalu encer tidak baik begiitu pun bila sebaliknya (sulit bagi silia
untuk melempar film mucus). Anderson dan Rubin yakin bahwa sedikitnya 20 %
kasus gejala penyakit hidung disebabkan kenaikan kekentalan mucus tersebut yang
mengarah ke keringan. Kekeringan disebabkan banyak factor antara lain suhu,
debu, alergi, obat (atropin, stimulasi atau depresi otonomik) dan serangan
virus.
pH normal mucus hidung
dilaporakan oleh Febricant, yaitu sekitar 5,5 sampai 6,5 banyak laporan bahwa
pH mucus ini alkali atau lebih alkali dari harga tersebut di atas (perbedaan
tersebut disebabkan cara pemeriksaannya) udara dingin cenderung menyebabkan pH
ke arah alkali. Kemampuan pendaparan hidung
kurang baik.
Sejauh ini belum ada laporan cera
pengukuran tonisitas lendir hidung dalam pustaka. Namun demikian secara
langsung dapat dikatakan bahwa larutan isotoni sama dengan darah (0,9 % NaCl),
juga harus dibuat untuk tonisitas hidung. Penelitian juga menyatakan bahwa
mucus hidung cukup tinggi toleransinya terhadap tonisitas pada range hipertoni.
Respon cilia terhadap obat
1. Larutan NaCl baik cilia
manusia maupun pada kelinci tetap aktif untuk jangka waktu yang lama dalam
larutan 0,9 % NaCl pada suhu antara 25-30°C. bila konsentrasi NaCl dinaikkan
pada bagian tertentu cilia berhenti bergerak, beberapa jam kemudian tempat lain
dan seterusnya. Pada konsentrasi 4-4,5 % semua silia berhenti. Bila membran
dicuci dengan konsentrasi air suling dan diganti NaCl 0,9 % cilia aktif
kembali. Bila konsentrasi berkurang aktivitasnya, pada 0,2-0,3 % cilia
berhenti. Walaupun sama-sama tidak aktif, namun kejadian belakangan tidak dapat
diperbaiki dengan menaikkan konsentrasi NaCl jadi kerusakan cilia pada keadaan
encer permanen
2. Pengurangan
ion kalsium, penggunaan senyawa tartrat, citrat, oksalat dan
bahan penghelat Ca lainnya akan menghentikan gerakan cilia.
3. Minyak, akan
tinggal lama melengket pada film mucus dan akan mempengaruhi aktivitas normal
dari cilia. Minyak tidak baik untuk pembawa, karena menimbulkan lipoid
pneumonia. Minyak tumbuhan yang bebas asam lemak dikatakan tidak menimbulkan
masalah, namun minyak mineral atau hewan tetap tidak cocok.
4. Protargol, larutan koloid akan mengurangi gerakan cilia
5. Larutan perak dan Zink, juga demikian. Larutan perak nitrat 0,5 % sudah menghancurkan cilia
begitu juga zink sulfat.
6. Larutan cocain, larutan lebih besar dari 2,5 % menyebabkan paralisisi cilia, begitu juga
efedrin HCl lebih besar dari 1%
7. Kamfer, Timol, Menthol, Eukaliptol dan senyawa eteris lainnya menyebabkan penurunan kecepatan gerak cilia. Kurang dari
1 %. Dalam bentuk uap tidak mempengaruhi (inheler)
8. Antibiotik, Soda
penisilin tidak merusak cilia bila diberikan dalam bentuk larutan 250-500
unit/ml (dalam larutan NaCl isotoni). Pada konsentrasi 5000 unit terjadi
penurunan kecepatan cambukan cilia dengan diselingi berhenti. Suspensi tirotrisina
dalam air (1 : 2000 dan 1:5000) menekan sama sekali aktivitas cilia.
9. Atropin, pemberian oral atropin menyebabkan kekeringan atau penghentian gerakan
cilia. Pemberian local mereduksi produksi mucus.
Absorbsi Obat
Absorbsi obat lewat mucus hidung
terkadang baik atau lebih baik dari oral. Rute intranasal nampaknya ideal
karena menghasilkan efek langsung ke vascular dan mudah pemberiannya. Namun
demikian cara ini jarang dijumpai sehari-hari.
Tonndorf dan pembantunya mengkaji
absorbsi hiosin dan atropin dari selaput lendir manusia. Mereka mengevaluasi
denga cara mengamati hambatan produksi saliva sebagai cara untuk menguji
absorbsi obat. Penemuan mereka didemonstrasikan sebagai pemberian obat melalui
hidung.
Untuk k semua kasus, produksi
saliva untuk kontrol berbeda nyata dengan yang mengandung obat, sediaan kapsul
yang paling lambat responnya, diikuti larutan oral. Perlambatan respon
nampaknya tergantung pada waktu yang diperlukan untuk melarutkan kapsul dan
padatan garam alkalod.
Injeksi subkutan memberikan
respon yang paling cepat dan tetes hidung menyusul sesudahnya
Pemberian hiosin dalam bentuk
semprotan (spray) responnya tidak sebaik tetes hidung. Akan tetapi apabila 0,01
% Na-Laurilsulfat ditambahkan pada tempat absorbsi obat, maka responnya akan
sebaik respon tetes hidung.
Pengkajian kelompok lain dengan
rute pemberian sublingual (dibawah lidah), diperoleh hasil yang lebih rendah
dibandingkan terhadap baik subkutan maupun tetes hidung. Tidak dijumpai komplikasi loka. Monto dan Rebuck (DOM 915) melaporkan
pemberian vitamin B 12 melalui rute hidung. Penulis ini menemukan bahwa
inhalasi kristal vitamin B 12 dalam larutan NaCl isotonis dan dalam puder
lactose menghasilkan respon klinik dan hematologis pada 12 penderita anemia
pernisiosa, ada perbaikan.
Obat yang sering diberikan untuk pengobatan hidung :
- Antibiotik
- Sulfasetamide
- Vasokontriktor
- Germisid
- Antiseptik
Yang perlu diperhatikan bahwa rambut getar dalam rongga hidung sangat peka
terhadap beberapa macam obat misalnya obat yang mengandung Efedrin HCl,
konsentrasi paling tinggi yang dapat ditahan adalah 3% lebih tinggi dari kadar
tersebut akan mengerem kerja dari rambut getar.
Larutan adrenalin yang asam (adrenalin 1 % pH 3) juga akan mengerem kerja
dari rambut getar hidung
Larutan kokain HCl hanya dapat digunakan sampai konsentrasi paling tinggi
2,5 %
Larutan protalgol mempunyai pengaruh yang nyata terhadap rambut getar
hidung karena mengendapklan protein (padahal lendir yang diekskresikan di
daerah rambut getar sebagian bersar terdiri dari protein)
Parafin cair jika digunakan sebagai bahan pembawa (baik sebagai pelarut
atau mengahsilkan suspensi) akan memberikan suatu lapisan pada mukosa hidung,
hingga secara tidak langsung dapat mengurangi kerja rambut getar, jadi tetes
hidung dengan paraffin cair sebaiknya dihindari.
Reaksi alkali seperti misalnya garam sulfat, hendaknya juga dihindari
karena biasanya pH larutan sulfat sangat alkali yaitu pHnya antara 10-11.
sebagai pelarut bukan lagi air yang dipakai melainkan propilenglikol, larutan
sulfat dalam propilen glikol tak perlu dialkalikan, jadi reaksinya sedikit asam
(karena sulfa merupakan asam lemah)
Obat tetes hidung harus isoosmotik dengan secret hidung atau isoosmotik
dengan cairan tubuh lainnya yaitu sama denagn larutan NaCl 0,9% .
pengisotonisan ini perlu sekail maksudnya agar tidak mengganggu fungsi rambut
getar, epitel. Sedikit hipertoni masih diperkenankan. Sebagai bahan
pengiisotoni digunakan NaCl atau glukosa
Tetes hidung harus steril dan untuk untuk menjaga agar oabat terhindar dari
kontaminasi, maka penambahan preservatif juga dilakukan misalnya dengan nipagin
atau nipasol atau kombinasi keduanya. Nipagin dipakai 0,04-0,01 %; sedangkan
campurannya dapat dibuat dengan kombinasi Nipagin (0.026%) + Nipasol (0.014%)
Secara umum untuk obat (tetes) hidung harus diperhatikan :
·
Sebaiknya digunakan pelarut air
·
Jangan menggunakan obat yang cenderung akan mengerem
fungsi rambut getar epitel
·
pH larutan sebaiknya diatur sekitar 5,5-6,5 dan agar
pH tersebut stabil hendaknya ditambahkan dapar (buffer)
·
Usahakan agar larutan isotonic
·
Agar supaya obat dapat tinggal lama dalam rongga
hidung dapat diusahakan penambahan bahan yang menaikkan viskositasnya agar
mendekati secret lendir hidung
·
Hendaknya
dihindari larutan obat (tetes) hidung yang bereaksi alkali
·
Penting untuk
diketahui jangan sampai bayi diberi
tetes hidung yang mengandung menthol, karena dapat menyebabkan karam (kejang)
pada jalan pernafasan
·
Harus tetap stabil selama dalam pemakaian pasien
·
Harus mengandung antibakteri untuk mereduksi
pertumbuhan bakteri selama dan pada saat obat diteteskan.
Dapar fosfat untuk obat tetes hidung (pH 6,5) dapat digunakan dan dibuat
seperti tersebut dibawah ini
·
NaH2PO4.
H2O 0,65
·
NaH2PO4.
7 H2O 0,54
·
NaCl 0,45
·
Benzalkonium
klorida 0.01-0,10%
·
Air suling
secukupnya 100 ml
·
Beberapa obat simpatomimetik (atropin, hiosin,
skopolamin) karena mudah teroksidasi jadi perlu penambahan antioksidan dan juga
kontrol pH.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan :
·
Sikap
anatomi ,suatu
keadaan ketika tubuh berdiri tegak menghadap ke depan, tangan dan kaki
dirapatkan (seperti dalam keadaan bersiap)
·
Sejumlah 206 tulang membentuk sistem
kerangka manusia dewasa
·
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki
fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur
tubuh.
·
Cairan
darah terdiri dari:
air (90 - 92) %zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa, protein plasma, serum plasma)
air (90 - 92) %zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa, protein plasma, serum plasma)
·
Pernapasan
atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk
hidup
(organisme)
dengan lingkungannya
·
Metabolisme
merupakan perubahan kimiawi yg terjadi dlm tubuh utk pelaksanaan berbagai
fungsi vitalnya.
·
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang
tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
·
Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat – zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh
dan menyerap zat – zat yang masih dipergunakan oleh tubuh
·
Reproduksi
merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.
·
.
Iritabilitas
adalah kemampuan menanggapi rangsangan
·
Kulit terdiri dari 3 lapisan,yaitu:
1.
Epidermis ( kulit ari )
2.
Dermis ( kulit hangat/ korium )
3.
Subkulit ( subkutan )
· Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan
untuk menerima jenis rangsangan tertentu.
B. Saran
Komunitas rekam medis akan
memiliki wawasan yang luas mengenai prospek teknologi informasi serta mampu
menjembatani klinisi (pengguna dan penyedia utama informasi kesehatan) dengan
para ahli komputer (informatika) yang bertujuan merancang desain aplikasi dan
sistem agar dapat menghasilkan produk aplikasi manajemen informasi kesehatan di
rumah sakit yang lebih efektif dan efisien
DAFTAR
PUSTAKA
Brooker
C(1992)Human Struktur and function,mosby,London.
Carola
JP dan Noback CR(1992)human Anatomi and physiology.
Ahmad
A. K. Muda. (1995)kamus lengkap kedokteran.Penerbit Citas Media Pers Surabaya.
Anderson
silvia Price(1996).patofisiologi:konsep klinik proses-proses penyakit. Penerbit
buku kedokteran EG, Jakarta.
Evelyn C. Pears. 2011. Anatomi dan fisiologi untuk
paramedis – Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Syafuddin. 1997. Anatomi fisiologi untuk siswa
perawat edisi 2 – Jakarta EGC
Syafuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa
perawat edisi 3 – Jakarta : EGC
Gibson, John MD. 1995. Anatomi dan fisiologi modern
untuk perawat edisin 2 – Jakarta : EGC
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/anatomi-ginjal-dan-saluran-kemih/, diakses
tanggal 02/01/2012
http://pisaudokter.blogspot.com/2011/02/anatomi-sistem-urinaria.html, diakses
tanggal 02/01/2012